Harry Rektor & Amir Di Pasar Tuak
Edisi: 15/04 / Tanggal : 1974-06-15 / Halaman : 39 / Rubrik : PDK / Penulis :
ADA dua peristiwa yang menarik dalam dunia pendidikan di
Sumatera Utara minggu lalu. Pada hari yang sama, 22 Mei kemarin,
Menteri P dan K Sjarif Thajeb melantik kembali Brigjen Harry
Soewondo, S.H. menjadi Rektor USU dan Amir Hasan Lubis menjadi
Kepala Perwakilan Departemen P dan K Sumatera Utara. Amir
menggantikan pejabat lama, Profesor Apul Panggabean, M.A.
(sekarang masih tetap sebagai Rektor IKIP Negeri Medan).
; Kira-kira dua bulan sebelum pelantikan Rektor USU, dalam
pemilihan calon yang diketuai oleh Profesor nyonya Ani Abbas
Manoppo, S.H., Harry Soewondo sebagai calon ternyata kalah suara
menyaingi Profesor Mahadi, S.H. Mula-mula ada tiga calon. Selain
mereka berdua, ikut mencalonkan diri Profesor A.T. Barus, M.Sc.
Pembantu Rektor I yang lama. Hasil pemilihan pertama begini:
Mahadi dapat 17 suara. Harry Soewondo 17 dan A.T. Barus hanya 4.
Lalu karena suara yang diperoleh kedua calon tadi sama (17-17).
Barus mengundurkan diri. Kemudian diadakan pemilihan calon tahap
kedua. Ternyata Madi berhasil mengumpulkan 20 suara, Harry 17
dan 1 blangko. Setelah selesai pemilihan calon rektor besoknya
di sementara surat kabar ada berita yang mengejutkan khalayak
yang berasal dari mulut Ani Abbas. Kira-kira bunyinya begini:
"Menang dalam pemilihan calon belum tentu bisa terpilih menjadi
rektor. Jakarta yang akan menentukan", seru Ani.
; Betullah !
; Rupanya ucapan nyonya Ani ini bukanlah sekedar senda gurau. Yang
mendapat surat penetapan Presiden No: 55/M/1974 tertanggal 20
April 1974 untuk menjadi Rektor Universitas Sumatera Utara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…