Dari Dokumen Historis Sampai Bom
Edisi: 17/04 / Tanggal : 1974-06-29 / Halaman : 13 / Rubrik : KL / Penulis : JUNAIDI, MAHBUB
TAK ada yang memperingati Piagam Jakarta 22 Juni ini Baik
kecil-kecilan, apalagi besar-besaran. Ingatpun barangkali tidak.
Juga tulisan ini tidak bermaksud memperingatinya. Juga Partai
Persatuan Pembangunan tidak. Begit pula para pemimpinnya. Pendek
kata, tidak apa-apa, dan bukan apa-apa.
; Tapi, ada menariknya Piagam Jakarta ini. Bukan saja lantaran
kadang ramai kadang sepi -- tapi pendapat yang muncul baginya
juga aneka ragam. Langka ada produk politik yang memancing
rupa-rupa tafsiran semeriah dia. Bahkan juga punya rupa-rupa
sebutan.
; Lewat Tafsiran X, prof. Yamin datam dia punya buku Pembahasan
UUD Republik Indonesia, menulis: Piagam Jakarta itu bukanlah
intisari atau bagian dari UUD 1945. Menurut Dekrit Presiden
Republik Indonesia/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Sukarno,
maka naskah politik penting itu "menjiwai UUD 1945 dan adalah
merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi tersebut".
Jadi, ada yang menjuluki naskah politik penting. Naskah poitik
penting yang bagaimana? Yang bukan intisari dan bukan bagian UUD
1945. Biar bukan intisari dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…