Menghindari Bahaya Teror
Edisi: 17/04 / Tanggal : 1974-06-29 / Halaman : 43 / Rubrik : OR / Penulis :
SUASANA pertandingan antara Jayakarta -- Maluku memang agak luar
biasa. Menjelang berakhirnya putaran pertama kompetisi Divisi I,
acara hari Minggu tanggal 16 yang lalu telah mempertemukan kedua
kesebelasan untuk menentukan urutan teratas dari "5 Besar"
Persija. Tapi yang di luar dugaan pecandu sepakbola, adalah
peristiwa yang mengiringi pemain Jayakarta turun ke lapangan.
; "Awas kamu, ya!" ancam seorang pemuja Maluku ke alamat Anjas
Asmara. Motor penyerang Jayakarta ini cukup mafhum apa yang
bakal terjadi. Ia kontan melapor pada Kordinasi Keamanan Persija
Mayor (Pol) Jan Van Mannen. "Bagaimana nih oom", tanya Anjas
sehubungan dengan ancaman oknum yang menyambanginya di kamar
pakaian. "Main saja tidak apa-apa", jamin Kordinator Keamanan
itu. Jaminan itu agaknya cuma untuk keselamatan pemain dari
ancaman fisik. Karena begitu peluit wasit Syahril Gani
menyatakan pertandingan dimulai, semacam teror mental terhadap
Jayakarta cepat mempertegang suasana.
; Sekarang sepatu-bola yang dipakai Anjas menjadi bulan-bulanan,
lantaran paku-kasut kakinya terbikin dari bahan metal yang
ringan. Padahal untuk pertandingan-pertandingan sebelumnya ia
Juga memakai sepatu serupa. "Kenapa hanya sepatu Anjas yang
diributkan mereka, sedang kawan-kawannya ada pula yang
mengenakan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…