Bukan Kereta Api
Edisi: 18/04 / Tanggal : 1974-07-06 / Halaman : 30 / Rubrik : ILS / Penulis :
SETIAP petang, dua gelombang bus luar kota meninggalkan Jakarta.
Tidak kurang dari 50 buah jumlahnya, kendaraan itu mengangkut
sekitar 1.500 orang. Pada tanggal muda atau menjelang Lebaran,
jumlah itu bisa dimengerti lebih meningkat lagi. Dan itu semua
tidak ada hubungannya dengan kenyataan, bahwa sebenarnya naik
bus jarak 400 km bukan perjalanan yang enak: pinggang pegal,
guncangan-guncangan yang meremukkan badan dan angin malam yang
tidak sedap. Tapi biarpun gerbong kereta api sudah ditambah
jumlahnya, bus malam toh tetap laris. Kata Partomuan Harahap,
Kepala Dinas Lalu Lintas Jalan Raya DKI: "Pada mulanya adalah
pedagang-pedagang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang ingin
mempunyai urusan cepat ke Jakarta": Karena waktu itu naik kereta
api dianggap lebih musykil dan berbelit urusannya bus malam
merajai jalanan -- di samping truk-truk malam yang mengangkut
babi atau sapi. Sebab bayangkan: sore berangkat dari Sala, pagi
sudah sampai Jakarta. Dan karena waktu adalah uang, tidur ayam
di tempat duduk pun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…