Mengenang Sambil Berdendang
Edisi: 19/04 / Tanggal : 1974-07-13 / Halaman : 30 / Rubrik : HB / Penulis :
PEMBAWA acara sebelum pertunjukan dimulai -- minggu ketiga bulan
lalu di Teater Terbuka TIM -- sudah bilang: "Tidak seperti
tahun-tahun yang lalu, malam Budaya atak mempelingati wafatnya
Sisingamangaraja malam ini tidak ada panitia-panitiaan. Karena
itu bila ada kekurangan-kekurangan harap dimaafkan". Tak lama
kemudian layar terkuak, panggung mempersembahkan adegan sebuah
hutan rimba. Seorang bocah berbaju rombengan, muncul dengan
sebuah suling. Sesudah itu dikisahkan Sisingamangaraja XII
dengan pasukannya yang hampir 30 tahun berjuang dengan cara-cara
gerilya melawan penjajah Belanda yang sekarang sudah jadi sobat
itu. Berulang-ulang menurut cerita para serdadu kincir angin itu
me- nawaarkan damai, menawarkan kedudukan atawa jabatan, namun
sisingamangaraja hatinya teguh bagai batu. Bahkan ia mengerakkan
seluruh keluarganya untuk menyabung nyawa. Sayang gugur semua,
bagaikan bunga flamboyan tertiup angin dalam pertempuran di
daerah Dairi. Patuan Anggi, satu-satunya wanita, bersama Patuan
Nagari, Boru Lopi dan sisingamangaraja sendiri, tertembak mati.
Seorang serdadu Belanda…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bulan Denpasar Manggung di Jakarta
1994-01-22Lagu itu cukup komunikatif, iramanya sesuai dengan selera kita, dan memang aslinya denpasar moon berirama…
Sangkuriang Memburu Cinta
1993-06-12Cerita klasik sangkuriang dipentaskan di bandung. eksperimen baru yang didominasi musik ini baru setingkat opera.…
PERSEMBAHAN SEORANG RUTH
1993-02-06Ruth sahanaya mengadakan konser tunggal di tim, jakarta. ia penyanyi terbaik indonesia dan mau bersusah-susah.…