Isyarat Yamani
Edisi: 19/04 / Tanggal : 1974-07-13 / Halaman : 40 / Rubrik : EB / Penulis :
DALAM pertemuannya dengan Presiden Soeharto minggu lalu,
Direktur Utama Pertamina Ibnu Sutowo melaporkan harga ekspor
minyak mentah Indonesia menjadi US$ 12,60 per barrel yang mulai
berlaku 1 Juli kemarin. Ini merupakan kenaikan harga yang kedua
selama tahun ini, sesudah bulan April yang lalu Pertamina
menaikkan harganya dari US$ 10,80 per barrel menjadi US$ 11,70.
Kenaikan tersebut menunjukkan bahwa situasi ekonomi dunia belum
menentu, dan inflasi yang masih melanda negara-negara industri
dikhawatirkan akan mengikis nilai devisa Indonesia yang selama
ini dikumpulkannya. Kekhawatiran inilah yang rupanya mendorong
Pertamina untuk menaikkan harga minyaknya.
; Kenaikan harga baru itu berarti bahwa dengan tingkat produksi
dan ekspor minyak sekarang ini, devisa yang akan diterima dari
minyak bakal berjumlah sekitar US$ 3,8 milyar. Ekspor minyak
tahun 1973 mencapai US$ 1,7 milyar. Kenaikan devisa ini memang
diperlukan Indonesia mengingat harga ekspor komoditi lainnya
ternyata tak menggembirakan. Karet, yang merupakan sumber devisa
utama bahkan harganya masih terus merosot. Dan akhir Juni ini,
harga RSS I sudah berada di sekitar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…