"menggiring Koran Ke Desa"
Edisi: 20/04 / Tanggal : 1974-07-20 / Halaman : 39 / Rubrik : MD / Penulis :
TERUTAMA di ibukota propitlsi, pembaca suratkabar masih terbatas
di kota-kota. Begitu kesimpulan Mashuri SH awal Juli kemarin.
Dalam ceramah di Universitas Pajajaran Bandung yang dibacakan
oleh Sukarno SH Dirjen Pembillaan Pers dan Grafika (PPG) itu,
kembali Menteri Penerangan menyebut angka-angka yang tak asing
bagi penerbitan di Indonesia. Kecuali sirkulasi koran-koran
lebih banyak di Ibukota, mutu pers daerah pun sangat
menyedihkan. Hal itu ia ulangi lagi ketika membuka Raker
Departemen Penerangan 9 Juli kemarin. Barangkali itulah
sebabnya, selain berniat meriset lingkungan hidup pers daerah,
pemerintah juga punya proyek 'koran masuk desa'. Dimulai sejak
Mei kemarin, "penelitian pers di Bandung dan Banda Aceh telah
selesai, kata Sukarno SH minggu kemarin di kantornya.
; Dengan maksud "mendapatkan gambaran menyeluruh, tuntas, dan
lengkap guna menyusun kebijaksanaan pers daerah yang mantap",
garis besarnya telah diserahkan oleh Dewan Pers kepada dua ahli
dari Thomson Foundation "dalam rangka bantuan dari Inggeris".
Untuk itu Indonesia mengeluarkan Rp. 25 juta. Inggeris tentu
saja juga menyumbang, cuma "jumlahnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…