Menjawab Rombongan Akbar
Edisi: 21/04 / Tanggal : 1974-07-27 / Halaman : 35 / Rubrik : EB / Penulis :
ORANG-ORANG Indonesia yang pernah mengunjungi Seoul umumnya tak
lupa mengucapkan kesan "sorga Korea" melihat kemajuan ekonomi
negeri itu. Kesan itu terutama diperoleh setelah berkeliling ke
pusat-pusat pertokoan di Seoul. "Harga tekstil, radio, tape
recorder dan televisi di sana jauh lebih murah daripada di
Hongkong, Taipeh atau Singapura", kata ketua Pusat Pemasaran
Hasil-hasil Industri LPEN, Drs M. Asyik Ali pada TEMPO. Menurut
pejabat LPEN yang baru kembali dari sana pertumbuhan ekonomi
Korea sekarang sedang ditujukan pada penggalakan ekspor. Bukan
semata-mata ekspor produk-produk yang berasal dari Korea
sendiri, tapi justru dari bahan mentah impor. Pertumbuhan
ekonomi ala Jepang ini -- ke mana Korea Selatan kini makin
banyak berkiblat setelah bantuan asing dari AS kian berkurang --
dengan sendirinya ikut didorong oleh kaum usahawannya.
; Hubungan perdagangan dengan Indonesia misalnya tak luput
diarahkan untuk mendukung dasawarsa pembangunan ekonomi Korea
Selatan. Termasuk muhibah KADIN Indonesia ke Seoul yang dipimpin
oleh marsekal Suwoto Sukendar sudah ada buahnya di sana. Akhir
Juni lalu, dihadiri oleh dubes RI Sarwo Edhie Wibowo dan ketua
KADIN…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…