Dari Beijing Kok Lebih Lengkap?

Edisi: 12/24 / Tanggal : 1994-05-21 / Halaman : 95 / Rubrik : MD / Penulis : BK


PERTANDINGAN Piala Thomas dan Uber kali ini tampak kurang berkesan. Padahal, peristiwa olahraga akbar itu berlangsung di Jakarta dan bintang-bintang bulu tangkis kita sedang bagus-bagusnya. Mestinya, ya, tak ada masalah. Lalu?

Kekurangan justru terjadi di luar lapangan. Peliputan media elektronik terhadap dua event itu sungguh mengecewakan. Akibatnya, hanya sebagian kecil rakyat Indonesia yang bisa menyaksikan. "Aneh, waktu diselenggarakan di Cina, kita bisa nonton sejak perempat final. Sekarang, di Jakarta, malah kebagian finalnya saja," kata penggemar bulu tangkis di Karawang, Jawa Barat.

Selidik punyak selidik, sebabnya ada pada AN-Teve. Stasiun televisi milik konglomerat Bakrie ini memiliki hak siar untuk kedua pertandingan akbar itu, tapi daya pancarnya tak memungkinkan acara tersebut dipantau di seluruh Indonesia.

Akibatnya, sampai pekan kedua kompetisi Thomas dan Uber, liputannya terbatas sekali. Tepatnya, dari babak penyisihan sampai semifinal, hanya disiarkan oleh AN-Teve. Baru pada final, 21 Mei depan, TVRI…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…