Bahasa Politik Cendekiawan

Edisi: 12/24 / Tanggal : 1994-05-21 / Halaman : 99 / Rubrik : KL / Penulis : GAFFAR, AFAN


BAHASA politik Indonesia adalah bahasa reduksi, dengan maksud mengurangi makna yang sebenarnya dari sebuah termin. Seorang "ditahan" disebut "dimintai keterangan". Kalau aktivis, seniman, dan budayawan dilarang melakukan kegiatannya diungkapkan sebagai "pencekalan" -- sama halnya dengan mereka yang terlibat kasus Bapindo.

Bahasa politik Indonesia juga adalah bahasa persepsi. Demokrasi bisa bermakna luas, dapat pula bermakna sempit. Atau ambil contoh istilah cendekiawan atau intelektual, yang sekarang sedang marak dibicarakan, dapat diartikan mereka yang bergelar sarjana, pemilik jabatan birokrasi, tokoh politik, atau siapa saja yang merasa dirinya intelektual. Kalau kita hendak memahami gejala ICKI yang akan lahir, mungkin dapat melalui bahasa reduksi ini.

Gosip politik di Jakarta sudah lama menyuarakan akan lahirnya sebuah organisasi cendekiawan yang baru. Dan yang santer terdengar adalah yang akan dibidani oleh Menteri Siswono Yudohusodo, terutama untuk menampung kalangan intelektual nasionalis dengan nama ICNI, Ikatan Cendekiawan Nasional Indonesia. Mungkin karena gencarnya serangan terhadap munculnya gejala "politik aliran" dan primordialisme, niat tersebut urung. Bahkan Menteri Siswono membantah akan adanya rencana tersebut.

Akan tetapi politikus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…