Kaki Lima Seni, 1974

Edisi: 28/04 / Tanggal : 1974-09-14 / Halaman : 38 / Rubrik : ILS / Penulis :


PASAR sudah mulai, dan terdengar geremsengnya. Bunyi mercon
merepet -repet sebagai tanda pembukaan. Empat bom karbit yang
disiapkan tak berhasil meletus. Warna-warni bertengger atau
berserakan di sekitar pohon-pohon dan di atas rumput. Keramik
lukisan poster, kursi, cermin, bunga-bunga kertas. Gubug-gubug
darurat dari bambu -- juga semi-gubug -- tersebar dalam wilayah
sekitar 2.500 M2 itu. Orang asyik berjualan dan asyik membeli.
Atau menonton? Atau menonton yang menonton ? Sama sajalah. Ini
Art Fair 1974 di kampus ITB yang kedua setelah 1973 ketika hari
begitu panas awal September yang lalu. Begitu ramai, seolah-olah
yang cantik, yang cakap. yang necis dan yang gondrong tak takut
buat berdebu dan berkeringat di Bandung yang tak sejuk lagi.
Kurang-lebih 5000 orang keluar-masuk. Di angkasa pengeras suara
memperingatkan: "Para pengunjung....pendeknya Awas Copet !".
Diteriakkan pula seseorang telah kena gaet dompetnya yang berisi
Rp 80.000.

; Sebenarnya para pengunjung pasar yang unik ini -- di mana
benda-benda kesenian atau yang dianggap kesenian dijual serentak
-- tak semuanya berharga untuk dicopet. Maklum,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

N
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28

Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…

M
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21

Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…

K
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21

Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…