Ngebut Ke Jenewa

Edisi: 33/04 / Tanggal : 1974-10-19 / Halaman : 14 / Rubrik : HK / Penulis :

LAGI tentang Konperensi Karakas. Prof. Mochtar Kusumaatmadja.
Ketua Delegasi Indonesia, dengan sepenuh gaya telah mencoba
meyakinkan hahwa konperensi di ibukota Venezuela itu tidak bisa
dikatakan gagal. Dan lebih penting dari pernyataan yang bersifat
umum itu -- dan yang bahkan sudah lama didengar dari
delegasi-delegasi negara lain -- adalah bahwa dua pekan lalu
jagoan hukum laut Indonesia itu menerangkan letak posisi Wawasan
Nusantara, yang sebagai istilah amat tenar akhir-akhir ini.
Bukankah Wawasan Nusantara merupakan cangkuban perjuangan
Indonesia dalam masalah hukum laut?

; Ini Berat

; Dari salah satu ruangan di Departemen Kehakiman, Mochtar
menceritakan bagaimana masalah Wawasan Nusantara telah berhasil
dicatat untuk dimasukkan dalam konvensi yang akan disusun
sementara beberapa mata acara lain malah belum berhasil
diperlakukan demikian. "Yang menggembirakan", katanya, "tidak
satupun dari 33 negara yang memberikan tanggapan, menyatakan
menolak Wawasan Nusantara". Negara-negara tersebut digolongkan
menjadi tiga kelompok. Pertama, negara tetangga terdekat; kedua,
negara non-tetangga, tapi yang akan terpengaruh langsung oleh
sesuatu keputusan tentang ini; dan ketiga, negara maritim besar,
khususnya yang mendewa-dewakan kebebasan pelayaran.

; Yang menyokong, tentu saja bervariasi pula. Birma, Yunani,
Nigeria, Laos, Turki, Aljazair, Papua Nugini Peru, Ekuador dan
Portugal. Antara lain, adalah negara-negara yang menyokong
konsepsi Nusantara tanpa cadangan. Nigeria, kalau boleh
diulangi, menyokong hanya karena hal itu sudah merupakan
kenyataan -- sedangkan ada negara yang minta dipertegas lagi apa
itu negara Nusantara. Ada pula negara, masih dalam hubungan
dengan…

Keywords: -

---

Foto Terkait