Permisi, Ada Mantri Pajak
Edisi: 35/04 / Tanggal : 1974-11-02 / Halaman : 50 / Rubrik : KL / Penulis : JUNAIDI, MAHBUB
PAJAK, cahang ilmu keuangan Negara cari nafkah dari kantong
penduduk, sudah berkembang di bawah Fir'aun sekalipun. Tak ada
pengusaha yang mampu bertahan dengan ongkos sendiri atau
tunjangan sanak famili. Akal harus dicari bagaimana menjaring
sebagian rejeki warganegara, buat beaya pemerintahan, Raja,
Diktator, Presiden, Raja konstitusionil, hanya bisa mengapung
lewat setoran pajak yang masuk.
; Malang, tak semua orang sudi menyetor. Bukan lantaran tak
beruang, atau gelandangan, melainkan anggap suatu perbuatan
sia-sia. Di antara orang baik-baik, selalu ada potongan
pembangkang yang entah kemasukan setan apa, sukar digaruk
kantongnya. Sebagian didorong tabiat bakhil, sebagian meragukan
faedah pemerintah bagi dirinya. Sebab, kata pembangkang sosial
Henry David Thoreau, yang namanya "pemerintah Amerika" itu cuma
muncul setahun sekali di ambang pintu rumahnya, menjelma pada
diri penagih pajak. Buat apa bayar?
; Pemerintah yang faham akan fungsinya tidak akan membiarkan
penolak-penolak pajak, tak peduli berkat tabiat atau anutan
politik yang ngelantur. Bagaimanapun, pajak kudu ditarik, supaya
mesin pemerintahan tetap jalan. Pemerintah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…