Tas Corona & Udin Dkk

Edisi: 37/04 / Tanggal : 1974-11-16 / Halaman : 14 / Rubrik : KRI / Penulis :

ENTAH bagaimana dapat terjadi, sebuah tas hitam meluncur dari
sebuah sedan Corona dan jatuh di jalur hijau Jalan Gatot
Subroto. Pemiliknya, sepasang tuan dan nyonya, selesai
berbelanja rambutan terus meluncurkan mobilnya tanpa tahu nasib
tas mereka yang tergeletak di jalan. Tinggal penjaja rambutan
yang memangkal di sepanjang jalan depan MBAU menyaksikan
bagaimana Dadak, Udin, Yusuf (penjaja rambutan) dan Budi Waliayu
(murid SD kelas 4) beramai-ramai memungut benda yang dilalaikan
pemiliknya itu. Tanpa sadar bahwa tas itu nanti akan membawa
malapetaka, keempat penemu segera membongkar isinya. Dari dalam
tas si Udin mengantongi Rp 50. Budi Wahayu alias Ayuk mau
ikut-ikutan mengantongi sisanya yang Rp 25, tapi dapat dicegah
oleh kakaknya. Memang hanya sekian saja uang kontan yang ada
dalam tas itu. Ada lagi sebuah kacamata dalam tas itu, tapi tak
seorang pun yang berminat mengambil. Tak seorangpun menyaksikan
apakah Dadak dan Yusuf mengambil sesuatu benda dari tas yang
mereka temukan. Oleh Bang Awi, juragan buah di sana, tas hitam
itu sengaja dicantelkan dekat lampu petromaks. Maksudya, "agar
mudah ditemukan kembali oleh pemiliknya, jika mereka kembali
mencari barangnya yang hilang", ujar Bang Awi. Kejadian ini
tanggal 18 Oktober lalu, jam 21.00.

; Benar juga. Tidak lama muncul pemilik tas hitam itu menjemput
barangnya yang tercecer. Dengan tergopoh-gopoh mereka segera
memeriksa isinya. Seperti kehilangan sesuatu, mereka kelihatan
sangat panik. Diakui kepada para pedagang yang mengelilinginya
bahwa, uang kontan yang berjumlah Rp 75…

Keywords: -

---

Foto Terkait