Aduh Di Medan
Edisi: 37/04 / Tanggal : 1974-11-16 / Halaman : 32 / Rubrik : TER / Penulis : Zakaria M. Passe
SEMENTARA sedang mempersiapkan Raja Mati karya Eugene Ionesco
(terjemahan Ikranagara) untuk pementasan bulan depan, 27 Oktober
malam lalu Teater Nasional Medan menaikkan Aduh-nya Putu Wijaya
-- sebagaimana biasa di Auditorium RRI Nusantara III Medan.
Terhadap Aduh, pemenang hadiah pertama Sayembara Penulisan Drama
DKJ 1973 orang-orang bijak di kalangan teater sudah
membincangkannya, maka tak perlu diulang lagi. Pokoknya, tokoh
Burhan Piliang (35 tahun) yang sekarang nampaknya lebih senang
sebagai sutradara dari pada menjadi pemain seperti dulu, dalam
Aduh ternyata lebih bisa melepaskan diri dari wataknya yang
ekstrim. Dalam Kamar Tunggu karya Maeterlinck yang dipentaskan
Teater Nasional sebelum…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…