Yang Sareal

Edisi: 38/04 / Tanggal : 1974-11-23 / Halaman : 13 / Rubrik : HK / Penulis :


HAMPIR terlupakan tangis 758 keluarga ketika rumah mereka
dihabisi oleh api pada peristiwa kebakaran Tanah Sareal tahun
1971. Juga tak ada lagi yang ingat bantah-membantah seperti ini:
adakah kampung miskin di tengah kota itu -- bangunan dekil di
antara rawa-rawa -- sengaja dibakar orang dalam rangka tertib
planologi? Semuanya sudah dilupakan, karena kesigapan petugas
DKI Jakarta mempersiapkan rencana di atas tanah malapetaka dan
yang berakhir dengan menggembirakan penduduk. Memang pada
permulaan pemancangan patok pengkaplingan tanah tersebut,
terjadi heboh. Seperti persoalan sekitar tanah di manapun, di
Tanah Sareal ini juga hampir terjadi cabut-cabutan golok. Maka
dari 770 kapling tersebut, masing-masing keluarga mendapat tanah
yang lebih luas dari sebelumnya (dulu hanya ukuran 2 x 3 meter,
sekarang sedikit nya 4 x 13 meter), juga keadaannya lebih
teratur. Tidak berdempet-dempet dan semuanya terletak di pinggir
jalanan selebar 6 meter.

; Tapi di antara penduduk yang bersyukur atas kebijaksanaan
pemerintah daerah, ternyata ada juga yang mengucurkan air mata.
Namanya Nyonya Djuriah (46), pekerjaan jururawat partikulir,
dikenal sebelumnya sebagai pemilik tanah yang disewakan di
bilangan Tanah Sareal (dengan Surat Keterangan Pendaftaan Tanah
No.513). Sebetulnya sedikitpun ia tidak keberatan tanah miliknya
-- juga ahli waris lainnya…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…