Peradilan Kematian Udin

Edisi: 38/04 / Tanggal : 1974-11-23 / Halaman : 34 / Rubrik : KRI / Penulis :

PERISTIWA kematian yang kurang wajar biasanya menarik perhatian
orang. Seperti halnya biduan Syarifuddin ; yang mati di dalam
sel Komtabes (TEMPO 1 Oktober 1974), yang dewasa ini sedang
asyik-asyiknya diperbincangkan orang di Ujungpandang. Bukan saja
karena kisah kematiannya yang sangat mengibakan hati, juga
karena pemegang-pemegang peranan utama dalam adegan berdarah ini
adalah beberapa polisi yang sejak 29 Oktober 1974 yang lalu
telah mulai diadili secara maraton oleh Mahkamah Militer
Sulawesi Selatan dan Tenggara.

; Untung Surapati

; Pada permulaan sidang, dari dua tertuduh yang dihadapkan --
masing-masing tertuduh I Serda Pol. Alex W. Killah dan tertuduh
II Serda Pol. Mathius Sattu -- hanya tertuduh I yang ditahan
sedang tertuduh II ditahan luar. Tapi setelah sidang berlangsung
seminggu, Hakim Ketua Letkol. CKH. Soediono SH memerintahkan
agar semua tertuduh beserta tiga orang saksi polisi lainnya
turut ditahan saksi-saksi dari Komtabes Ujungpandang ini
dipandang memberi keterangan yang berbelit-belit sehingga
Majelis Hakim mendakwa mereka sebagai ada kemungkinan ikut
terlibat sehingga menutup-nutupi persoalan. Ketiga saksi yang
turut digiring masuk hotel prodeo itu masing-masing Pelda Pol.
Nadjamuddin, Serda Pol. Sarwono anggota Tekab dan Baratu
Abdullah Rahman, yang menjaga sel tahanan.

; Koresponden TEMPO di Ujungpandang menulis bahwa penganiayaan
terhadap Syarifuddin berlangsung pada dua tempat. Sesuai tuduhan
oditur Kapten Pol. Arman Saleh SH, penganiayaan terjadi di THR
Ujungpandang dan pada salah satu ruangan di Kantor Komtabes
Ujungpandang. Jumlah saksi yang dihadapkan 1 orang, terdiri dari
orang-orang yang berada di THR…

Keywords: -

---

Foto Terkait