Bagaimana Penyanyi Bisa Kaya?
Edisi: 39/04 / Tanggal : 1974-11-30 / Halaman : 46 / Rubrik : MS / Penulis :
Oh, mama, saya minta kawin,
; Oh, mama, diam-diam aku ingin,
; Oh, mama saya minta kawin
; Saya minta kawin, karena ini musim dingin.
; ***
; ITU salah satu di antara sekitar 70 buah lagu Emilia Contessa
yang dipiring-hitamkan. Suaranya setengah mendesis, sedikit
memaksa. Pada penutup lagu tersebut, Emil dengan penuh aleman
meminta lagi: "maa, kawiin". Dan akhir September kemarin, sesaat
setelah Emilia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-17, sang
ibu berkata: "Sekarang, Emil tidak saya larang kok untuk
berpacaran". Suatu undangan? Suatu iklan?
; Emilia berkembang begitu cepat dalam ketenaran. Puncak dari
semua itu, ketika dia yang berdandan bak puteri Cinderela (atau
seperti pengantin?) merayakan ulang thunnya yang ke-l7. Bukan
saja karena tempat ulang tahun itu diadakan di ruang Flores,
Hotel Borobudur. Tapi karena kabarnya, biaya pesta tahunan itu
menelan biaya 4 juta rupiah. Sang ibu, janda yang usianya
mendekati 40 tahun, berkata: "Cuma sekali Emil berusia 17. Dan
kalau dijumlah dengan penyumbang, pertunjukan dan makanan dari
Banyuwangi, mungkin saja bisa mendekati jumlah 4 juta". Emilia,
di tengah hadirin yang pelawak, penyanyi, peragawati, pejabat
dan apa-apa saja, dandan cukup ayu. Rok panjang dari renda halus
berwarna putih. Di kepalanya yang disasak tinggi, dihias dengan
kembang corsage putih di kanan dan kiri. Apakah Emilia akan
secantik ini juga bila jadi pengantin nanti?
; Restoran Peking
; Anak Hasan Ali, seorang klerk, Emil lahir di Banyuwangi. Dalam
sebuah rumah yang tidak begitu mewah dan masuk gang. Menurut
ibunya, bayi perempuannya ini bisa menyanyi sejak dia bisa
mengeluarkan kata-kata dari mulutnya yang mungil dan tentu saja,
masih ompong. Anna Susiani sendiri, sang ibu, biarpun tidak
pernah berhasil jadi penyanyi bukanlah berarti memiliki suara
yang jelek. Tahun-tahun berikut ketika bayinya meningkat besar,
Susian, mengajar Emil menyanyi. Tentu lagu-lagu bocah. "Sehingga
kalau saya tidak mau nyanyi", kata Emil, "ibu tidak mau
mendongeng pada saya".
; Kebetulan, di depan rumahnya ada sekumpulan anak-anak muda yang
membentuk semacam band. Lewat band kampung ini, Emil berlatih
menyanyi. Umurnya ketika itu sudah 5 tahun. Untuk seterusnya,
setiap kesempatan yang terluang. Susiani selalu mendorong
anaknya untuk nyanyi. "Sarnpai mengorbankan apa saja yang ada,
asal Emil bisa menyumbangkan suara", kata salah seorang yang
mengenal…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…