Tak Kalah, Tak Menang, Tak Damai

Edisi: 40/04 / Tanggal : 1974-12-07 / Halaman : 08 / Rubrik : INT / Penulis :


PERANG masih belum berakhir di Republik Khmer. Meski begitu,
pertempuran yang menentukan sulit diharapkan terjadi dalam
waktu-waktu mendatang. "Tenaga mereka sudah nyaris habis ketika
dulu mereka menyangka bisa merebut Phnom Penh sepeninggal B-52
Amerika pada tanggal 15 Agustus 1973"; komentar seorang
diplomat Perancis sambil melewatkan jam malam di tepi kolam
renang hotel Le Phnom.

; Tapi di negeri yang juga dikenal sebagai Kamboja itu, damai
masih nampak terletak jauh nun di depan sana. Dan lama sebelum
ketenteraman muncul, yang amat menjadi beban pemerintahan
negeri itu adalah nasib sebuah negara yang nyaris tak
berpenghasilan. Kecuali, kota-kota penting yang
dipadati pengungsi, sebagian besar negeri ini berada di
tangan pemberontak. Satu-satunya jalan yang bisa diandalkan
adalah lewat udara. Dan negeri dengan penduduk sembilan juta
itu kini diladeni oleh 27 perusahaan-penerbangan domestik.

; Kata Presiden Lon Nol kepada empat wartawan Indonesia: "Tentara
kami lebih baik dari tentara musuh". Tapi Brigjen Chantransey
di Kompong Speu, melalui penterjemahnya, berkata: "Operasi
besar-besaran untuk melebarkan wilayah, susah. Kami tak punya
cukup tentara yang terlatih". Keterangan kedua pembesar Khmer
ini kelihatannya saling bertentangan, tapi keduanya sama benar.
Adalah ofensif tentara Vietnam Utara dan Vietkong yang berhasil
mendudukkan pemberontak Khmer dalam wilayah yang lebih luas
meski tanah penduduk, Namun, berpenduduk atau tidak, nyatanya
hampir semua jalan yang menghubungkan kota-kota telah dikuasai
pemberontak. Bahkan jalan raya yang menghubungkan ibu kota
dengan Kompong Speu (bagian dari jalan raya nomer empat yang
sejak lama terputus), hanya dikuasai oleh pasukan pemerintah
pada siang hari.

; Pada hal jarak antara Phnom Penh dan Kompong Speu hanya 40
kilometer, sementara lapangan terbang utama Khmer, Pocentong,
terletak antara kedua kota tersebut.

; Meniru Amerika

; Di atas mobil -- terkawal ketat yang membawa empat wartawan
Indo-nesia ke…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…