Widjojo & Subsidi Petani
Edisi: 41/04 / Tanggal : 1974-12-14 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :
SEKALIPUN menteri-menteri sudah tampil di depan layar TV
menjelaskan maksud paket 19 Nopember, pernyataan HKTI cukup
menarik perhatian setelah praktis menbungkem 1 1/2 tahun sejak heboh
BUUD tempo hari. Dalam acara dengar pendapat di Senayan,
pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonlesia meragukan apakah
pelaksanaan bonus akhir tahun itu nantinya benar-benar dapat
menguntungkan petani. Dasar keraguan itu karena paket 19
Nopember tetap tidak memperkecil subsidi petani bagi masyarakat
nnn-tani (melalui pemerintah). Mengambil contoh harga beras di
Pematang Siantar, subsidi dari petani untuk pemakan-pemakan nasi
lainnya besarnya Rp 270 ribu per hektar setiap kali panen.
Sebaliknya pengurangan subsidi pupuk bagi petani menurut HKTI
"dapat mengakibatkan masalah harga yang belum dapat diramalkan."
Adapun cara menolong petani yang sebaik-baiknya seperti
diutarakan ketua umum HKTI Martono ialah "penyediaan pupuk
sebanyak-banyaknya baik untuk petani padi, maupun palawija".…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?