Di Tengah Kekuatan Yang Baru Timbul

Edisi: 46/04 / Tanggal : 1975-01-18 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :


Bung Karno berbicara tentang the new emerging forces.

; Ketika disuarakan lebih dari sepuluh tahun yang lalu, kata-kata
itu terdengar masih kosong, terlalu pongah dan terlalu samar.
Menjelang pertengahan kedua dasawarsa 70-an ini, tiba-tiba
terasa bahwa barangkaIi kesalahan ucapan itu hanyalah bahwa ia
datang terlampau pagi. Sebab sejak 1974 (baru 18 hari lewat),
istilah nefo agaknya mulai bisa dipakai kembali buat sejumlah
negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Di kalangan "Dunia
Ketiga" ini. Arab Saudi, Iran, Venezuela, Nigeria,Libya, Kuwait,
Iraq, Serikat Emirat Arab, Aljazair, Indonesia, dan beberapa
negara lain dalam OPEC tiba-tiba melonjak sebagai kekuatan yang
nyata. Meskipun tidak seperti yang dibayangkan Bung Karno,
negeri-negeri penghasil minyak itu serta-merta menggetarkan
negeri oldefo sebesar AS dan seluruh Eropa Barat. Semacam
"konfrontasi" tengah berlangsung antara negeri produsen minyak
dengan negeri industri yang hampir seluruh segi peradaban
modernnya tergantung pada bahan mentah itu. Dengan menaikkan
harga minyak sampai di atas US$ 10 per barel akhir 1974, tokoh
macam Shah Iran dan Raja Faisal sekarang seakan-akan
mempraktekkan ide "desa-mengepung kota" dari Lin Piau - dalam
versi lain, tentu saja. Dan sampai babak ini, posisi
negeri-negeri yang beberapa tahun yang lalu disebut
"terkebelakang" itu dengan cepatnya maju. GNP Iran meluas
menakjubkan sampai 50 persen setahun. Arab Saudi menaikkan
penghasilannya dari ekspor minyak kira-kira lebih 10 x dalam
waktu cuma dua tahun, dan praktis kebingungan buat apa surplus
sebesar US$ 23 bilyun tahun lalu.

; Jelaslah, ini suatu masa yang bersejarah. Pemindahan kekayaan
yang paling besar dan paling cepat yang pernah dicatat orang
dalam masa damai tengah berlangsung antar beberapa negara. Tak
mengherankan bila di Venezuela (pendapatannya dari ekspor minyak
terbesar No.3): Presiden Perez berkata: "Ini lah kesempatan kita
untuk menciptakan suatu tata ekonomi internasional yang baru".

; N.K.B.

; Tentu saja "tata ekonomi baru" itu masih dalam, taraf retorika.
Yang sedang dalam proses hanyalah suatu masa peralihan - belum
lagi suatu reformasi. Dan ini bukannya tanpa soal-soal yang
serius. Banyak N.K.B. alias "Negara Kaya. Baru" belum siap
dengan banjir duwit yang mendadak itu, baik untuk kesejahteraan
mereka sendiri selanjutnya ataupun untuk prasarana kebudayaan
dan peradaban, yang selama ini dikembangkan orang di
negeri-negeri Barat buat kepentingan umat manusia umumnya.
Sementara itu, negeri macam India (memiliki nuklir) samasekali
tidak bisa dikatakan tergabung dalam nefoversi kini: biaya impor
minyaknya 5 kali lipat dalam waktu dua tahun - hingga uangnya
cuma sedikit tinggal untuk membeli makanan, pupuk dan
obat-obatan bagi penduduknya yang melarat dan kelaparan. Dengan
kata lain, bagian "Dunia Ketiga" yang ikut benar-benar terpukul
oleh naiknya harga minyak mungkin sekali akan merasa
ditinggalkan oleh rekan-rekannya yang mendadak mentereng. Sebab
mereka ini masih belum siap menggantikan peran negeri yang sudah
punya tradisi dalam urusan bantu-membantu, baik dengan cara
mengikat ataupun menghadiahi. Memang Arab Saudi misalnya
menjanjikan akan menyumbang US$ 200 juta kepada negeri-negeri
miskin di luar dunia Arab. Tapi jumlah itu bukan saja tak cukup
memadai (juga amat sedikit jika dilihat dari penghasilan Arab
Saudi sendiri). Walaupun seandainya banyak, masalah bantuan
teknis, tenaga ahli, dan lain-lain semacam itu masih harus
diharapkan datang dari…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?