Yang Ke-10: Rp 2,7 Trilyun

Edisi: 46/04 / Tanggal : 1975-01-18 / Halaman : 40 / Rubrik : EB / Penulis :


DI tengah-tengah ketidak-pastian yang meliputi ekonomi dunia,
Indonesia memastikan dirinya untuk meningkatkan terus
pembangunannya. Bertambah besarnya kegiatan pembangunan ini
tercermin dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dart Belanja
Negara 1975/1976 yang disampaikan oleh Presiden Soeharto di
departemen DPR, 6 Januari kemarin. RAPBN yang merupakan
kesepuluh kalinya yang disampaikan oleh Kepala Negara sejak dia
memegang pimpinan eksekutif merupakan anggaran yang cukup besar
untuk ukuran Indonesia. Sekalipun kalau dinilai dengan dollar
baru berjumlah US$ 6,6 milyar. Artinya masih lebih rendah dari
anggaran belanja negara minyak lainnya, seperti Venezuela, yang
tahun ini anggaran belanjanya mencapai US$ 10 milyar.

; Trauma

; Anggaran yang besarnya mencapai Rp 2734,7 milyar itu: masih Map
berimbang seperti tahun yang sudah-sudah. Agaknya trauma yang
berasal dari bencana defisit anggaran belanja di zaman Soekarno
rupanya masih belum hilang dari pemerintahan Soeharto. Sekalipun
tujuan utama dari anggaran berimbang pemerintah sekarang ini
adalah tercapainya disiplin keuangan rumah tangga pemerintah,
namun ternyata anggaran berimbang di masa lalu telah cukup
membuktikan dirinya sebagai pencegah yang efektif dari inflasi.
Dengan anggaran berimbang ini rupanya juga di tunjukkan bahwa
masalah yang menghantui dunia atau - inflasi dan resesi bukanlah
masalah yang serius. Inflasi tak begitu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…