Terserah Marah Halim
Edisi: 49/04 / Tanggal : 1975-02-08 / Halaman : 32 / Rubrik : SR / Penulis :
DALAM membangun sarana untuk kegiatan kesenian di Medan, ada
jadi semacam dualisme. Itu bukan lagi rahasia bagi sementara
masyarakat seniman setempat. Yang mereka khawatirkan adalah,
gedung-gedung yang didirikan itu bakal mubazir saja. Pada tahun
1970 di Jalan Jati Medan telah mulai dibangun Proyek
Pengembangan Pusat Kebudayaan Perwakilan Departemen P dan K
Sumatera Utara. Biayanya didapat dari Pelita I melalui
irektorat Jenderal Kebudayaan. Beberapa gedung seperti tempat
latihan tari, sanggar lukis tempat pameran, gedung latihan drama
dan vokalia, sudah berdiri. Biaya yang sudah tersalur sampai
sekarang lebih Rp 32 juta. Sedang luas areal yang ditempati
proyek tersebut (tanahnya bekas kuburan Cina) kurang dari 1,2
hektar.
; Binjai Yang Jauh
; Sementara itu di Jalan Binjai Medan, Gubernur Marah Halim
pertengahan tahun kemarin juga buru-buru membangun Pusat
Kesenian. Sarana gedungnya cukup mewah. Tapi menurut kalangan
seniman Medan "tidak menggugah, dan non-artistik". Biaya yang
ditumpahkan ke itu proyek lebih Rp 1,6 milyar. Luas arealnya 6
hektar lebih. Pembangunan dan keadaan gedung-gedung di sana…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…