Ribut Gubernur, Mengapa?; Persaingan Di Empat Daerah
Edisi: 30/22 / Tanggal : 1992-09-26 / Halaman : 21 / Rubrik : NAS / Penulis : ARM
MEMILIH gubernur kini seperti memilih kepala desa. Tak ada calon unggulan
dan tak ada calon pendamping. Setiap kontestan punya hak dan peluang sama
untuk memenangkan suara. Inilah percobaan Menteri Rudini yang untuk pertama
kalinya akan diterapkan.
; Konsekuensi pemilihan tanpa unggulan tentu mengandaikan adanya kompetisi
bebas di antara para calon. Ini juga memungkinkan setiap fraksi di DPRD --
lembaga yang akan memilih para gubernur secara formal -- lebih leluasa men
calonkan tokoh yang dipandangnya berbobot. Mereka, mestinya, tak diikat lagi
harus memilih calon-calon yang dirancang dari atas.
; Dengan adanya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?