Saudara Anda Di Australia

Edisi: 52/04 / Tanggal : 1975-03-01 / Halaman : 45 / Rubrik : ILT / Penulis :

TIGA wanita Aborijin (penduduk asli Australia). Yipati Nyukana
dan Jillian, baru saja menyelesaikan kursus batik selama
sebulan di Yogyakarta. Mereka datang dari Sydney, disponsori
oleh Badan Kesenian Aborijin, Dewan Kesenian Australia. Sepintas
lalu tampaknya bukan peristiwa yang berarti sebab toh sudah
begitu banyak turis asing berkeliaran di bekas ibukota RI itu.
Namun bagi para antropolog yang gemar mendalami asal-usul dan
nilai-nilai budaya penduduk asli Pasifik Selatan, kunjungan itu
punya makna juga. Yakni tersambungnya kembali kontak asimilasi
budaya yang terputus antara penduduk asli Australia (yang sudah
menghuni daratan itu puluhn ribu tahun sebelum datangnya orang
Barat), dengan penduduk asli Indonesia. Berkat kemajuan
teknologi Barat mereka terbang dari Sydney ke Jakarta, bukan
naik perahu seperti nenek moyangnya - mereka bisa bertemu
kembali dengan anggota rumpun bangsa Melayu Muda (Deutero
Malay) yang lebih muda umur etno genesisnya, tapi sudah lebih
berkembang kebudayaannya. Dan itu setelah ribuan tahun terisolir
dari daratan Asia ketika es yang mencair menggenangi jalan-jalan
darat yang pernah menguntungkan Australia dengan benua Asia.
Melalui Indonesia, Filipina & Taiwan (lihat Peta).

; Namun sesungguhnya, kontak budaya antara pribmi Australia dan
pribulmi lndonesia itu bukan yang pertama kalinya. Sejak abad
ke 16 pelaut-pelaut Makassar sudah lama mendahului
orang-orang Eropa bergaul dan berdagang dengan suku-suku
Aborijin di pantai utara Australia. Para pelaut itu, menganggap
pantai utara benua Kanguru itu sebagai miliknya…

Keywords: -

---

Foto Terkait