"mengepung" Garuda

Edisi: 44/04 / Tanggal : 1975-01-04 / Halaman : 49 / Rubrik : EB / Penulis :

SEKALIPUN penerbangan Mandala dan Merpati sudah dibolehkan
membawa turis dari Singapura dan Manila langsung ke Bali,
orang-orang yang mengurusi pariwisata rupanya belum puas juga.
Mereka umumnya masih saja menuntut itu pintu Bali agar dibuka
lebar-lebar bagi setiap pesawat manapun yang ingin ke sana.
Dalam seminar pariwisata Desember kemarin - baik yang di
Pelabuhan Ratu maupun yang di hotel Borobudur - orang-orang
pariwisata itu kembali menuding penerbangan Garuda sebagai fihak
yang menghalangi masuknya lebih banyak turis ke Bali. Rudy
kaligis dari ASITA mengusulkan: agar pemerintah mengijinkan
semua pesawat tidak saja Garuda, Mandala dan Merpati - agar bisa
terbang langsung ke Bali. Juga, menurut Kaligis, "pintunya pun
jangan cuma satu-dua kota, melainkan semua kota besar yang
memungkinkan untuk itu. Juga jangan hanya dari Singapura dun
Manila saja, tapi langsung dari sumber turis Eropa.

; Jalan Pintas

; Suara Kaligis tidak syak lagi membuat gembira maskapai-maskapai
asing yang lama sudah tergiur untuk bisa terbang ke Bali. Dan
mereka pasti lebih senang lagi karena Sri Budoyo yang Ketua
ASITA dan IHRA juga sama kerasnya menyuarakan apa yang disebut
open gate policy (politik pintu terbuka) bagi dunia penerbangan
di Indonesia. "Penerbangan borongan oleh Mandala dan Merpati
tidak menyelesaikan soal", katanya. "Di satu fihak penggunaan
jet monopoli Garuda, tapi dengan adanya penerbangan borongan
dari Singapura dan Manila langsung ke Bali, itu peraturan
penggunaan jet dilanggar sendiri". Masih banyak suara lain yang
senada dengan Kaligis dun Sri…

Keywords: -

---

Foto Terkait