Malapetaka Tahun 2000

Edisi: 02/05 / Tanggal : 1975-03-15 / Halaman : 45 / Rubrik : LAPUT / Penulis :


"Bumi gonjang-ganjing, langit kelap-kelap.

; Suluk Ki Dalang

; BENCANA alam belakangan ini begitu sering. Berbarengan dengan
amukan taufan di Darwin Natal yang lalu, ranjang, sepasang
pengantin di Kabupaten Belu, Timor, terpaksa diungsikan ke atas
loteng lantaran bah melanda 3 kecamatan di sana. 10 orang
meninggal dunia. Kemudian, tanah di bawah laut Banda mulai
bergoyang, sementara Gunung Api Banda melonjak suhunya sampai
5000øC. Sejak awal Desember 1974 hingga 3 Pebruari 1975, menurut
laporan team penyelidik Pemda Maluku tercatat 144 x gempa bumi
140 x gempa vulkanis (akibat gunung api), 4 x gempa tektonis
(akibat sentakan kerak bumi). Begitu dahsyatnya hingga jarum
seismograf di Banda meloncat keluar dari skala Richter. Dan
macet seketika. Kontan 40 kepala keluarga di sana mengayuh
dayung kora-koranya ke Fak-Fak dan pulau Gorom di tenggara
Seram.

; Salam Tempel

; Masih sibuk dengan gempa Sukabumi (Laporan TEMPO, 15 Pebruari),
laut Banda M.P.O lagi. Ternyata goyangan tanah di sana belum
diam. Malah tambah menjadi-jadi. Menurut pengamatan Lembaga
Observatori di Hongkong, intensitas gempa di selatan
Banda--Neira tanggal 5 Maret kemarin sudah mencapai angka 7.
Sebegitu jauh sudah 90 rumah penduduk rusak. Namun para pengamat
di tempat yang hanya bekerja dengan mata telanjang. optimis
bahwa itu hanya gempa tektonis saja. Tapi gelombang pengungsi ke
Fak-Fak dan Seram tambah menjadi-jadi.

; Belum-sempat memikirkan nasib pengungsi-pengungsi Banda &
Sukabumi, anak buah Menteri Mintareja & Sutami dikejutkan lagi.
Kali ini dekat, Yogya. Akibat hujan terus menerus lahar dalam
kawah Anak Merapi berubah menjadi bubur encer dan meluber turun
gunung melalui Kali Krasak, Kali Senowo dan Kali Putih. Maka
bertepatan dengan berita gempa di Banda, amukan lahar dingin
yang menyeret pasir & batu raksasa kembali mematahkan jembatan
mobil & jembatan kereta api antara desa Salam & Tempel (bukan
"salam tempel") 17 KM sebelah barat kota Yogya. Kontan hubungan
lalu-lintas Yogya-Semarang lewat Magelang terputus seperti di
tahun lalu, ketika batu-batu nyaris sebesar anak gajah terseret
lahar dingin sampai masuk ke pasar desa Tempel. Tapi ironinya
adalah: berkat bencana-bencana alam seperti itulah manusia
kemudian membangun kemakmurannya. Sambil merusak lingkungan alam
di sana-sini. Karena kelaparan, kecerobohan, keserakahan, dan
ketidak tahuan.

; Pupuk Gunung Api

; Setengah juta tahun peradaban manusia di Indonesia sejak manusia
Trinil & Sangiran menghuni lembah-lembah Bengawan Solo telah
memetik manfaat dari geologi kepulauan ini. Dan merubah wajahnya
di sana-sini. Bermilyar-milyar tahun sebelumnya penghuhi
lembah-lembah Bengawan Solo itu konon sudah didahului oleh
tanaman & hewan purba, yang meninggalkan ceceran fosil-fosilnya
dari Sabang hingga Merauke untuk dimanfaatkan oleh manusia abad
ke-20 dalam bentuk minyak & gas bumi. Khusus tanaman-tanaman
purba itu-dobel jasanya. Sebab baru setelah berkembangnya
bentuk-bentuk kehidupan yang mampu mencernakan gas-gas racun
dalam atmosfir (zat lemas & zat asam arang) sekitar 1900 juta
tahun yang silam, udara mulai kaya oksigen (zat asam) yang mampu
menunjang kehidupan hewan & manusia. Keluar dari zaman batu,
manusia pra-sejarah itu mulai bercocok tanam. Menjadi petani
ladang yang berpindah-pindah, kemudian petani sawah yang menetap
di satu tempat. Profesi baru, yang, turun-temurun diwariskan
pada generasi abad ke-20 yang 70% masih bertani. Orang boleh
mengatakan mereka tradisionil, tapi itulah karunia alam yang
paling, utama baginya. Mengapa?

; Seperti yang anda bisa lihat, pertanian padi terutama
berkembang, dari Sumatera Barat, Jawa, Bali, terus sampai Flores
Barat. Juga Sulawesi Selatan. Berkat kegiatan gunung api ratusan
abad lamanya, curah hujan tropis yang cukup tinggi, serta
matahari yang hanya kenal 2 musim, permukaan tanah sudah
"dipupuk" oleh gunung-gunung api itu dengan zat-zat hara dari
mantel bumi. Terutama di Jawa, yang dulunya masih diselimuti
oleh pohon-pohon jati yang ratusan tahun umurnya, serta,
hutan-hutan lindung lainnya. Dari tanah yang paling subur
se-Indonesia inilah, lahir monumen-monumen budaya seperti
Borobudur, Prambanan, Candi-candi Dieng, serta tata cara & ilmu
pertanian padi yang bercampur-baur dengan nilai-nilai agama
Hindu-Budha, yang hingga kini masih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…