Bintang-bintang Imitasi
Edisi: 03/05 / Tanggal : 1975-03-22 / Halaman : 38 / Rubrik : HB / Penulis :
INI cerita tentang, Samsuri Kaempuan, pemegang pertama Kontes
Mirip Bintang Film yang baru-baru ini diselenggarakan di
Jakarta. Dimulai di Seram, Maluku Selatan, tahun 1959. Di sebuah
ladang. Di balik semak belukar, seorang prajurit dengan Garrand
terkokang memanjatkan doa. Ratusan pemberontak RMS dengan
pentungan dan kelewang, di tangan makin dekat dengan tempat
persembunyiannya. Gemirisik ranting mati yang terinjak kaki
penyerbu membuat prajurit ini terkesiap. Dengan sigap telunjuk
kanannya memetik pelatuk. Dan peluru pun berhamburan ke luar
laras. Rombongan pemberontak memang mundur. Tapi tak seorang pun
di antara mereka yang tersungkur. "Sewaktu saya laporkan pada
komandan bahwa dalam pertempuran jarak lima meter itu, saja tak
berhasil menewaskan seorang pun, saya langsung dimarahi", cerita
Samsuri Kaempuan. "Rupanya saya tak berbakat jadi tentara".
; Empat setengah tahun setelah kejadian itu, Prajurit Satu Samsuri
Kaempuan (lahir 25 April 1937) mengajukan permohonan berhenti
dari kesatuannya, Batalyon 508 Brawijaya. Mengadu untung di
Jakarta, nasib membawa pria tamatan SD ini sebagai supir bemo.
Dua musim dia menjelajahi jalan-jalan ibukota dengan kendaraan
roda tiga itu, sampai suatu hari ia mulai tak kerasan. Pulang
mudik ke Banyuwangi, peruntungan bekas prajurit ini pun tidak
lebih baik. Menikah dengan Zubaidah pada usia 33 tahun, Kaempuan
kemudian membuka kios bensin di Jalan Sudirman. "Hasil jual
bensin itu tak seberapa. Cuma tiga rates perak sehari",
tuturnya.
; Tengah merenungi nasib, baru-baru ini Kaempuan tersentak ketika
matanya tertumbuk pada huruf-huruf yang tercetak di sebuah
koran: Kontes Mirip Bintang Film. Nah. Ia ingin merubah
peruntungan lewat kontes itu. Karena, "kata teman-teman, saya
ini mirip Kusno Sujarwadi". Hasrat itu dipendamnya saja selama
beberapa hari, sampai suatu siang konco-konconya mengumpulkan
sejumlah orang buat ongkosnya ke Jakarta. "Uang, itu jumlahnya
dua betas ribu rupiah. Sepuluh saya bawa dari dua ribu lagi saya
tinggalkan untuk belanja isteri di rumah", katanya.
; Sebenarnyalah, keinginan Samsuri untuk mencoba peruntungan di
depan kamera bukan baru muncul tiba-tiba. Sudah lama ia ingin
main: film. Tahun 1972, ia pernah minta pertolongan pada Mansur
Samin yang dikenal sebagai penyair itu, untuk melangkah ke dunia
layar putih. Tapi nasib belum membawanya ke sana. "Sejak"
kegagalan itu isteri saya melarang saya untuk mencoba…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Bulan Denpasar Manggung di Jakarta
1994-01-22Lagu itu cukup komunikatif, iramanya sesuai dengan selera kita, dan memang aslinya denpasar moon berirama…
Sangkuriang Memburu Cinta
1993-06-12Cerita klasik sangkuriang dipentaskan di bandung. eksperimen baru yang didominasi musik ini baru setingkat opera.…
PERSEMBAHAN SEORANG RUTH
1993-02-06Ruth sahanaya mengadakan konser tunggal di tim, jakarta. ia penyanyi terbaik indonesia dan mau bersusah-susah.…