Akan Punah: Nelayan Atau Ikan

Edisi: 04/05 / Tanggal : 1975-03-29 / Halaman : 20 / Rubrik : DH / Penulis :


Ribuan nelayan di pedalaman ini terancam periuk nasinya.
Pembantu TEMPO di senja Dahlan Iskan, awal bulan ini selama
seminggu meninjau daerah ini sekaligus ikut meraskan menjadi
nelayan. Berikut ini laporannya:

; DANAU Jempang di kaki pegunungan Meratus daerah kabupaten Kutai
suatu senja diliputi awan hitam. Hujan renyai-renyai yang segera
turun tak kuasa menahan kehendak para nelayan melajukan
perahunya untuk memasang pukat. Paceklik akibat musim hujan yang
menyebabkan air naik sampai ke hutan-hutan belukar disekitarnya
sehingga ikan enggan berada di tengah-tengah danau, memaksa
untuk mereka harus berada di tengah-tengah danau semalam suntuk
yang tidak jarang terguncang oleh badai.

; Namun nasib agaknya belum membuat mereka tersenyum. Seorang
nelayan, Suaibe, yang malam itu memasang pukat 70 paya, keesokan
harinya hanya berhasil membawa pulang beberapa ekor ikan saja.
Keadaan begitu juga dialami semua nelayan sekitar danau itu. Apa
boleh buat harapan untuk bisa hidup sehari lagi terpaksa hanya
terpenuhi setengahnya. Untuk kekurangannya mereka menyantelkan
nafas pada toke-toke Samarinda yang melakukan sistim ijon.
Karena itu tak ayal bila H. Syafi'i penduduk kampung Tanjung
Jone yang seratus persen nelayan berterus-terang kepada TEMPO:
"nelayan di sini paling sedikit sekarang ini hutangnya Rp 50
ribu. Bahkan ada yang Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu", katanya
dengan logat Sulawesi.

; Bensin & Garam

; Dan jumlah itu agaknya masih akan terus meningkat mengingat
musim paceklik yang diperkirakan baru…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
HORMAT BENDERA, DUA KALI SEHARI
1985-02-02

Semua siswa diwajibkan memberi hormat bendera merah putih sebelum dan sesudah pelajaran. selain memasang wayang…

A
ANCAMAN-ANCAMAN DARI PUNCAK
1985-01-26

Tanah di kawasan puncak menjadi labil dan kualitas serta kuantitas air menjadi merosot. presiden meminta…

A
ANTRE BEBAS BH DI JAWA TENGAH
1984-04-21

Beberapa kabupaten dan kotamadya di jawa tengah, di nyatakan bebas buta huruf.