Kriminal Di Tengah Takhyul
Edisi: 06/05 / Tanggal : 1975-04-12 / Halaman : 14 / Rubrik : KRI / Penulis :
ADALAH kakak-beradik Dayu Pidada dan Dayu Karang. Kedua perawan
itu, bangsawan Bali dari kasta Brahmana, tinggal di Saksari,
desa Cakra Utara di Lombok Barat. Dayu Pidada, alias Dayu Siem,
bekerja sebagai pedagang permata dan macam-macam perhiasan.
Karena pekerjaannya -- keliling toko dan keluar masuk kampung -
ia banyak dikenal masyarakat Cakranegara. Sedang adiknya, Dayu
Karang, diam di rumah menyelenggarakan rumah tangga. Dua Dayu
ini disebut perawan tua oleh masyarakatnya, dan sebenarnyalah
mereka hidup di tengah-tengah masyarakat yang menaruh prasangka
yang dalam. Tidak kurang dari Kepala Desa sendiri, Made Kara,
menyatakan bahwa kehidupan gadis-gadis itu "menyimpang dari
kewajaran". Menurut istilah Hindunya: tidak mengindahkan Trikaya
Parisudha. Bahkan masyarakat sudah lama menuduh kedua perawan
ini "perempuan-perempuan angker, punya ilmu hitam dan dapat
merubah diri jadi binatang atau leak (jadi-jadian ala Bali).
; Jika ada orang kampung, yang tiba-tiba sakit dan mati,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…