Setelah Orang Menangis Di Taipei
Edisi: 07/05 / Tanggal : 1975-04-19 / Halaman : 07 / Rubrik : INT / Penulis :
SAAT ini Asia memang harus ingat Ciang Kai-shek. Sejarah seperti
berulang di saat generalissimo itu meninggal. Di Kamboja, Lon
Nol terdesak kalah dan meninggalkan negerinya. Di Vietnam, Thieu
sedang menanti hari-hari terakhirnya sebagai Presiden. Di tahun
1975, seperti halnya di tahun 949, terbukti bahwa pemerintah
yang menggantungkan masih pada bantuan AS tak bisa bertahan
terhadap majunya gerilya dari pedalaman.
; Masalahnya barangkali antara lain karena bantuan AS itu tak
cukup teguh diberikan. 21 Januari 1949, atas desakan Dubes AS J.
Leighton Stuart, Ciang menyerahkan jabatannya kepada Pd.
Presiden Li Tsung Jen. Dengan itu AS mengharapkan bisa
terlaksana perundingan damai antara kaum Nasionalis (Kho Min
Tan) dengan kaum komunis. Agaknya AS sudah melihat bahwa perang
saudara yang panjang dan pedih itu memang tak membayangkan nasib
baik bagi Ciang dan kaum Kuo Min Tang. Tentara Nasionali telah
rusak oleh korupsi para perwiranya, yang tak dapat dikontrol
walaupun Ciang sendiri terkenal bersih dan jujur. Tentara yang
telah jadi manja ini tak dapat berperang gigih melawan pasukan
gerilya Mao yang hidup dengan kaum tani bagaikan "ikan dengan
air", dan telah lulus diuji oleh penderitaan perjalanan panjang
Long March serta kekerasan hidup di gua-gua Yenan. Di
pertengahan tahun 1949, akhirnya Ciang Kai-shek menyeberang ke
Taiwan -suatu pengungsian yang telah disiapkannya secara
diam-diam sebelumnya.
; Tragedi kekalahan itu bermula jauh sebenarnya. Dr. Sun Yat Sen
(wafat 1925), bapak Tiongkok Modern, yang dipuja Ciang dan
dihormati di RRT, menoleh ke Uni Soviet sebagai model yang bisa
diharapkan bisa diikuti Cina. Ciang yang berada di Moskow selama
4 bulan di tahun 1923 tidak seluruhnya sependapat dengan Dr.
Sun, sang suhu. Tapi ia belajar juoa dari orang-orang Rusia itu.
Ketika Akademi Militer Whampoa diresmikan 1924, Ciang jadi
direkturnya. Sebagian besar instrukturnya adalah orang-orang
Rusia - dipimpin oleh Mikhail Borodin, bekas penasehat pribadi
Kemal Pasha di Turki. Borodin--utusan Stalin--yang amat
dipercayai oleh Sun Yat Sen, juga berhasil mengintegrasikan
orang-orang Komunis ke dalam Partai Kuo Min Tang. Kata Sun Yat
Sen: "Kalau kaum Komunis yang telah bersumpah setia pada partai
kita itu melanggar, sayalah yang pertama kali akan mengusir
mereka ke luar". Ketika Sun Yat Sen telah tiada, Ciang melakukan
perhitungan sendiri. Ia mengusir para instruktur lusia, tak
terkecuali Borodin, meskipun - menurut penuturan Andre Malraux
dalam bukunya Antile Memoires Dubes Uni Soviet adalah orang
terakhir yang mendatangi Ciang sebelum terusir ke Taiwan. Tokh
Ciang keras anti-komunis. Kampanye anti-komunisnya di tahun
tigapuluhan mendapatkan halangan oleh invasi Jepang. Dan Mao
memang memanfaatkan kesempatan itu untuk konsolidasi. Kesempatan
kedua juga tiba ketika Perang Dunia kedua berkecamuk di Pasifik
setelah Pearl Harbour diserang oleh bala tentara Dai Nippon.
; Kali ini Mao Tse Tung mendapat lebih banyak peluang. Melalui
wartawan-wartawan Amerika yang bersim pati pada gerakan Komunis
Cina dan nuak terhadap tindak korup jendral-jendral Ciang,
pendapat umum di Amerika - yang lagi anti Jepang - menuduh Ciang
Kai-shek menghalangi pengikut Mao untuk ikut bertempur melawan
Jepang. Serta merta Washington mengubah sikap pada Ciang
Kai-shek. "Nampaknya Cina…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…