Perjalanan Ke Antah Berantah
Edisi: 07/05 / Tanggal : 1975-04-19 / Halaman : 43 / Rubrik : EB / Penulis :
TURUT sertanya negara berkembang non-minyak dalam sidang 7 April
di Paris ternyata telah memberikan warna lain bagi jalannya
perundingan. Brazil, India dan Zaire yang mewakili "Grup 77" -
yang didirikan 10 tahun lalu dan kini beranggotakan 104 negara
berkembang -- rupanya tidak senang jika perundingan di Paris itu
lebih banyak berbincang-bincang ihwal minyak. Menurut mereka,
masalah minyak adalah sama pentingnya dengan bahan mentah
lainnya, yang kini terombang-ambing harganya di pasaran
internasional. Terutama bagi negara-negara yang ekspornya amat
tergantung dari satu atau dua bahan mentah saja (monokultur).
Itulah sebabnya, mereka beranggapan bahwa peranan minyak yang
kini lagi menonjol sebaiknya digunakan sebagai senjata untuk
ikut mengangkat derajat bahan-bahan mentah ekspor lainnya.
; Mudah diduga bahwa perundingan segitiga yang dipelopori Presiden
Perancis Giscard D'Estaing akan tersendat-sendat jalannya.
Tuntutan negara-negara berkembang non-minyak yang umumnya
disambut hangat oleh rekan-rekan dari negara OPEC (Iran, Arab
Saudi, Aljazair, dan Venezuela), membuat tuan rumah Perancis
khawatir. Maka untuk menyelamatkan sidang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…