Mau Apa Pbsi + Keluarga ?
Edisi: 08/05 / Tanggal : 1975-04-26 / Halaman : 40 / Rubrik : OR / Penulis :
KABUT suram memang tak sepenuhnya memayungi tubuh PBSI. Tapi
bukan berarti prkembangan dunia bulutangkis di Indonesia tak
mencemaskan. Tersandungnya team All England Indonesia 1975 di
tangan, pemain-pemain Eropa, Maret lalu memberikan indikasi pada
masyarakat tentang kekuatiran itu. Menyadari kenyataan tak elok
yang tengah melanda, pimpinan PBSI pun bergegas mengambil
ancang-ancang penyelamatan. Jalan ke luar yang mereka tuangkan
adalah lewat perterruan "dari hati ke hati" antara pengurus PBSI
dengan 21 bekas pemain nasional sebelum periodisasi 1970. "Dari
pertemuan ini kita harapkan akan terwujud konsep pembinaan
bulutangkis yang utuh", ujar Sekjen PBSI, Petrus Sumarsono,
karena, "selama ini antara bekas pemain dan pelatih mempunyai
konsep yang berbeda".
; Perbedaan pendapat antara bekas pemain, pelatih dan pengurus
PBSI sudah bukan rahasia lagi. Kenyataan itu terlihat dari sikap
yang diperlihatkan pimpinan PBSI maupun bekas pemain nasional
dalam membicarakan permasalahan pembinaan suatu team bulutangkis
nasional. "Saya tak akan menolak untuk membantu PBSI asal
pengurusnya secara…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…