Beranikah Amerika Berperang

Edisi: 09/05 / Tanggal : 1975-05-03 / Halaman : 05 / Rubrik : LN / Penulis :


BISAKAH malam. ini Kissinger tidur nyenyak? Missi perdamaiannya
di Timur Tengah gagal bulan lalu. Sementara masih dalam kecewa
oleh kegagalan itu, ia harus menyaksikan pula Persetujuan Paris
(yang menyebabkan ia bersama Le Duc Tho dari Vietnam Utara
mengantongi hadiah Nobel dua tahun yang lalu) tiba-tiba tak ada
artinya lagi. Yang tadinya hanya berupa pelanggaran rutin
terhadap gencatan senjata yang diciptakan Persetujuan Paris,
tiba-tiba berubah menjadi kemenangan amat cepat bagi gerilyawan
komunis. Di Kamboja akhirnya Republik Khmer Lon Nol lenyap dua
minggu lalu, digilas Khmer Merah. Di Vietnam Selatan sampai
minggu lalu kejatuhan ibukota Saigon sudah di ambang pintu.

; Perkembangan demikian cepat dan dramatis. Hampir-hampir sukar
diikuti. Hari Senin minggu lalu Jenderal Nguyen Van Thieu
meletakkan jabatannya sebagai Presiden. Delapan tahun ia
mempertahankan kedudukannya itu dengan segala upaya, dan
akhirnya harus dilepaskannya dengan cara yang tak pernah
dibayangkannya sendiri. "Saya ditekan Amerika untuk meletakkan
jabatan", katanya. Tidak cuma itu. Dalam pidato pengunduran diri
yang bernada cuci-tangan, ia mengecam habis-habisan Amerika
Serikat yang dipandangnya telah mengkhianatinya. Thieu
mengatakan Persetujuan Paris itulah yang merupakan pukal dari
terjadinya tragedi sekarang. Sementra itu janji Presiden Nixon
untuk memukul kembali Vietnam Utara, jika yang terakhir ini
melanggar Persetujuan, ternyata tidak ditepati,

; Apa Yang Ditinggalkannya

; Tapi lebih dari kegetiran pribadi Thieu adalah beban pada
Vietnam Selatan yang ditinggalkannya. Kepada penggantinya, Thieu
mewariskan Vietnam Selatan yang sudah separuh dari 19 juta
penduduknya serta hampir 3/4 wilayahnya jatuh ke taruan Vietnam
Utara dan Vietkong dalam waktu kurang dari sebulan. Ibukota
Saigon sudah terjepit dalam kepungan. Penjara penuh, sesak oleh
tahanan politik. Perekonomian kian hancur oleh perang dan
korupsi. Suasana panik dan ketakutan masyarakat terasa di semua
lapisan, Dan tentara sudah jatuh melorot moralnya.

; Tuduhan Thieu pun hanya mempersulit posisi Presiden Ford
memancing dukungan Kongres dan masyarakat Amerika untuk
"menyelamatkan" sekutu terakhir AS di Indocina itu. Ford telah
melakukan berbagai cara untuk membujuk Kongres, yang mayoritas
dikuasai partai Demokrat itu, untuk mensahkan usulnya memberi
tambahan bantuan militer dan, ekonomi pada Vietnam Selatan. Ia
juga telah mencoba memancing dukungan rakyat Amerika bagi
usulnya itu, dengan melakukan kampanye mengungsikan bayi-bayi
yatim-piatu korban perang dari Vietnam ke Amerika. Dan
pertengahan minggu lalu Ford akhirnya harus berkata: "Perang
Indocina sudah berakhir bagi Amerika". Diucapkan dalam keadaan
sudah demikian kritis, ucapan Ford agaknya bisa diartikan
sebagai isyarat. Artinya, Washington sudah siap melihat di
Saigon apa yang belum lama terjadi dengan Phnompenh.

; Walhasil, sampai minggu lalu Vietnam Selatan sesungguhnya
tinggal soal memilih kartu: mana yang harus dijatuhkan, agar
kekalahan bisa ditekan seminimal mungkin? Umumnya orang tidak
percaya bahwa Tran Van Huong, 71…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…