Teater Lapang Dada

Edisi: 09/05 / Tanggal : 1975-05-03 / Halaman : 30 / Rubrik : TER / Penulis :

LEPAS mengikuti program tahunan para pengarang sedunia di lowa,
AS, anggota Sidang Redaksi Putu Wijaya hinggap antara lain di
Leiden. Bulan depan ia akan berada di Nancy, Perancis, untuk
menyaksikan festival teater tahunan internasional, dan
sebelumnya berharap bisa menjenguk Polandia untuk melihat
kehidupan teater "mazhab sana". Sebuah bingkisannya dari London
kami edit dan menjadi laporan berikut ini

; Banyak orang bilang, tahun ini musim dingin keliwatan dinginnya
untuk jagat yang mengenal empat musim. Barangkali itu sebabnya
mereka mencoba maklum, mengapa salju masih turun dan angin
menyerang dengan dingin yang gila padahal kalender telah menguak
lembaran musim semi. Tetapi seorang pemilik rumah makan India di
jalan Marchmont berkata dengan masam, bahwa setiap tahun orang-
mengeluh tentang musim dingin yang selalu dikatakan sebagai yang
terdingin. "Di London ini memang tidak banyak sinar matahari",
katanya. "Tapi lihatlah ke Soho, lihat ke teater-teater, mereka
tetap juga keluar rumah bagaimanapun buruknya cuaca".

; Sebagaimana disebut dalam buku-buku penuntun perjalanan,
gedung-gedung teater dan bioskop di London memang terletak di
sekitar daerah keramaian malam Soho. Awal musim semi yang masih
basah, dengan salju yang kadangkala turun tiba-tiba, memang tak
menghalangi orang berebut mencari tempat untuk pertunjukan Jesus
Christ Super Star, sebuah opera dengan musik rok. Atau antre
memesan tempat buat beberapa hari berikutnya untuk sebuah film
baru yang bernama Tomm. Setiap sepuluh langkah, terasa seperti
ada seorang turis sedang memegang karcis untuk salah sebuah
gedung teater. Pertunjukan dimulai pukul lima sore dan pukul
delapan malam. Kadangkala ada matine pukul 14.30. Tak ada
pertunjukan sama sekali pada hari…

Keywords: -

---

Foto Terkait