Aneka Pamit Dengan Tahta
Edisi: 11/05 / Tanggal : 1975-05-17 / Halaman : 33 / Rubrik : KL / Penulis : JUNAIDI, MAHBUB
MENJADI raja itu untung-untungan. Kalau nasib baik, masih
ingusan bisa naik tahta, duduk di situ berlama-lama, sampai
rasanya bosan sendiri, dan baru berhenti berbareng lepasnya
nyawa dari badan. Seluruh negeri berkabung 40 hari 40 malam,
bisa-bisa lebih, meraung-raung sampai putus tali suara atau mata
bengkak. Mayatnya dibalsem seperti udang goreng teritu, paling
sedikit ditanam di pucuk bukit sana, diziarahi orang seraya
terbungkuk-bungkuk. Kalau nasib malang, wah.
; Abdul Aziz Ibn Saud cs memiting leher Amir Riadh, mengirisnya
bagai bortol, menjinjing kepala yang putus, beritahu khalayak
ramai, dan berdirilah Kerajaan Saudi hingga sekarang. Jenderal
Qasim rupanya kurang suka kerajaan, kepingin Irak jadi republik
saja, karena itu perlu membunuh Raja Faisal II beserta pamanda
Emir Abdullah, sekalian perdana menteri Nuri al Said, yang
mayatnya digantung di tiang listrik. Perihal Raja Faruk, masih
mendinganlah. Gamal Abd. Nasser, anak pegawai kantor pos yang
masuk Akademi Militer semata-mata lantaran…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…