Di Tengah Segala Alternatif

Edisi: 12/05 / Tanggal : 1975-05-24 / Halaman : 44 / Rubrik : AG / Penulis :


ANDA menjadi Kristen Orthodoks karena lahir di Damaskus pada
abad ke-4, dalam era Kristen. Bila anda lahir beberapa waktu
kemudian di tempat yang sama, anda juga menjadi Kristen, tapi
mungkin Monofisit. Bila anda lahir beberapa ratus tahun lagi di
tempat itu pula, anda seorang Muslim dengan nama Ahmad. Dan bila
anda lahir pdda abad kedua Hijriah, anda seorang Muslim Ahlus
Sunnah. Tetapi untuk beberapa ratus tahun lagi anda menjadi
pengikut Imam Syi'ah. Sama halnya bila anda lahir di Amsterdam
tahun 1500, anda menjadi pemeluk Katolik Roma, tetapi bila anda
lahir tahun 1600 anda seorang Protestan".

; Dari kalimat-kalimat Arnold Toynbee yang memancarkan rasa humor
itu, orang boleh saja memperoleh beberapa "keinsafan". Kalau
difikir-fikir, misalnya, apa sih perlunya bersitegang leher
antar keyakinan agama, sedang keyakinan itu dianut pada umumnya
secara kebetulan, oleh pengaruh. lingkungan, atau - lebih serem
lagi - oleh Takdir?'. Kenyataannya memang, sebagian besar
penduduk dunia sebenarnya tidak pernah mernilih agama. Mereka
lahir begitu saja sudah di dalam suatu agama". Adakah sekumpulan
anak-anak yang sedang bermain bersama misalnya, yang orangtua
mereka berasal dari agama berbeda-beda, harus juga dipersiapkan
untuk sebuah pertengkaran yang bakal datang--seakan-akan mereka
semua telah benar-benar memilih? Agak tragis juga.

; Itulah sebabnya orang cenderung untuk melupakan saja segala
perbedaan dan jurang, bila mereka mulai berbicara tentang
kerukunan ummat beragama. Semua diskusi antar agama yang pernah
diselenggarakan Departemen Agama RI misalnya (lihat: Dari Dialog
Ke Dialog), ada mengemukakan saran agar masalah-masalah
doktriner yang cenderung mengungkapkan perbedaan-perbedaan
asasi, tak usah disinggung saja. Bukan karena tidak mungkin,
tapi setidak-tidaknya karena forum yang dibuka Pemerintah itu
tidak terlalu tepat untuk topik tersebut. Orang toh bisa mulai
langsung dengan pembicaraan langkah-langkah yang diharap
produktif untuk kerukunan -- termasuk, sudah tentu,
hambatan-hambatannya. Dan sebagai penunjang, para pembicara
lantas menjajakan ajaran-ajaran yang ramah-tamah dari agama
masing-masing, yang menunjukkan betapa agamanya sebenarnya
sangat toleran atau sangat girang untuk bekerjasama atau semacam
itu. Dan kalau ditilik-tilik, ya memang tidak ada satu agama
yang tidak begitu (lihat saja misalnya: Qur'an, Ali Imran 64,
103, 159, Yunus 99, Al-Baqarah 213, 256 Al-Hajj 3940, Al-Maidah
2, 8, 82, An Nisaa 135, Asy-Syura 15, 38, Al-Hujurat 13,
Al-Kafirun 1-6. Matius 22: 3739, Markus 12: 29-31, Yohannes 4:
7. Rg Weda X 191, 24, Yajna Weda XXVI, Atharwa Weda XII 145.
Digha Nikaya 1 Brahmajala-Sutta vagga 1, Karaniya Meta-Sutta
bait 3 ,9 juga dari Khonghucu, atau lainnya.

; Demikianlah layaknya kalau para tetangga sedang berusaha
menyempurnakan hubungan silaturahmi. "Hipokrit"kah cara seperti
itu? Tidak, tentunya, walaupun mereka kadang tampak sebagai
sekumpulan diplomat yang - walaupun bukan tidak bisa
panas--memang tidak berniat bergaya ilmuwan. Toh mereka tidak
mengingkari perbedaan masing-masing agama -dan dengan demikian
juga tidak "melanggar sesuatu yang theologis". Tetapi justru
karena itu semangat yang radikal boleh menganggap wakil-wakil
itu tak lebih dari tokoh-tokoh konvensionil jua.

; Melonggarkan Dinding

; Sesungguhnyalah, semangat terakhir itu--yang juga satu dua kali
masuk dalam dialog sebagai semacam antipoda lebih berbau
'ilmiah'. Ia datang dari premis bahwa, misalnya, manusia
hendaklah lebih dahulu dipandang sebagai manusia -- dan bukan
sebagai anggota persekutuan agama yang terkotak-kotak dan di
sana-sini begitu kaku. Zaman ini rupanya memang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16

Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…

S
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05

Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…

S
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05

Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…