Bibit Sengketa
Edisi: 15/05 / Tanggal : 1975-06-14 / Halaman : 07 / Rubrik : NAS / Penulis :
KETIKA orang sedang ribu-ribu memberantas hama wereng di Suma
tera Utara, (di Aceh pada 29 Mei yang lalu baru disemprot dengan
pesawat, dan diperkirakan menelan biaya sampai Rp 6 juta)
seorang petani terkenal, Hans Westenberg telah membuktikan
kebolehannya dari segi lain. Ia diam-diam terus bekerja di sawah
penelitiannya. Westenberg, asal Belanda dua tahun lalu
memenangkan Hadiah Magsaysay dari Pilipina atas jasa-jasanya
terhadap penelitian bibit unggul dan pekerjaannya mengawinkan
bibit tanaman laainnya (TEMPO, 7 Juni). Kini ia menetap di Kebun
Jeruk Tebing Tinggi Deli sebagai Direktur Proyek Pengembangan
Pertanian. Ketika Mayjen Koesno Oetomo masih di Medan,
Westenberg banyak mendapat bantuan dan dorongan semangat dari
Panglima Komando I Sumatera itu. Apa lagi ketika itu orang sibuk
benar bagaimana caranya di Indonesia menggalakkan kaum tani agar
mampu mengembangkan atau mempraktekkan musim tanam padi dengan
bibit unggul. Dan bisa panen 2 x dalam setahun. Ini maksudnya
agar orang di negeri ini tidak lagi terus-terusan mengeluh
kekurangan bahan pangan yang bernama beras itu. Begitulah. Masa
terus berjalan dan usaha Westenberg yang beberapa waktu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?