"saya Minta Senjata Dan Amunisi"

Edisi: 32/05 / Tanggal : 1975-10-11 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :


DI Markas Besar mereka di Batugade, Lopez da Cruz kini lebih
banyak menyekap diri di balik tenda-tenda darurat yang
berdinding dan beratapkan daun lontar. Tak bisa disembunyikan
bahwa di balik wajahnya yang tenang tercermin perasaan getir dan
jemu. Getir melihat kenyataan sebagai akibat gerakan yang
dilakukan partainya, UDT, pada 11 Agustus yang lalu. Ia pun
nampak jemu menantikan tindak lanjut dari petisi--berisi
keinginan berintegrasi dengan Indonesia -- yang dirasakannya
sangat lamban ditanggapi oleh Jakarta. Duduk memegang kemudi jip
Landrovernya, Lopez menjawab pertanyaan-pertanyaan TEMPO sebagai
berikut:

; TEMPO: Bagaimana jawaban…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?