Korban Satu Lagi

Edisi: 33/05 / Tanggal : 1975-10-18 / Halaman : 10 / Rubrik : KRI / Penulis :


SUGIYANTO mungkin sedang mimpi ketika tiga orang yang mengaku
polisi masuk ke kamar tidurnya. Ia segera dibawa oleh
orang-orang yang tidak dikenal itu, meskipun orangtuanya
berusaha keras menghalanginya. Tindakan orangtua Sugiyanto
tampaknya bisa dibenarkan karena para tamu tidak bersedia
menunjukkan identitasnya. Dan juga tidak bisa menunjukkan surat
perintah penangkapan. "Ibu tidak perlu tahu", begitu seorang
dari mereka menjawab ketika ibu Sugiyanto menanyakan mengapa
ada tengah malam itu juga anaknya harus diangkut. Dipesankan
kepada wanita itu agar keesokan hari saja datang ke Komdak.

; Benar, keluarga Sugiyanto keesokan harinya 23 September 1975,
menanyakan nasib pemuda itu ke sana. Ternyata tidak ada tahanan
bernama Sugiyanto. Usaha pencarian juga dilakukan ke Komwil 74
Jakarta Selatan, Komsekko 742 Tebet, 744 Mampang Prapatan dan
745 Pasar Minggu. Hasilnya nol besar. Tapi kemudian si ibu
mendapat kabar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…