Pengembangan Sastra Daerah

Edisi: 33/05 / Tanggal : 1975-10-18 / Halaman : 52 / Rubrik : KL / Penulis : ROSIDI, AYIP

BERKATA H.B. Jassin dalam pidatonya tatkala menerima gelar
doktor kehormatan dari Universitas Indonesia tanggal 14 Juni
1975: "Ya, kita juga mempunyai kesusastraan Jawa yang kaya,
kesusastraan Sunda yang kaya, kesusastraan Minang yang kaya,
tapi sayang sudah lama terhenti berkembang, demikian juga
kesusastraan-kesusastraan daerah lainnya--kalau masih ada - yang
hanya merupakan bahan penyelidikan karena kekuatiran akan hilang
tanpa bekas".

; Diucapkan oleh seorang kelahiran Gorontalo - meskipun pernah
belajar bahasa Jawa selama ia belajar di Fakultas Sastra -
kekeliruan semacam itu dapat saja kita maklumi; asalkan saja
ucapan itu dikemukakan bukan oleh seorang sarjana dan bukan pula
pada kesempatan menerima gelar keilmuan tertinggi. Kalau Jassin
tidak mengikuti sastra berbahasa Jawa dan Sunda, dapat
dimaklumi, karena ia tidak menguasai bahasa-bahasa tersebut.
Tapi pada pertengahan tahun 1975 itu telah banyak publikasi,
baik berupa karangan terlepas dalam berbagai majalah atau
suratkabar, maupun berupa buku-buku dalam bahasa Indonesia (ya
dalam bahasa Indonesia) yang membahas perkembangan sastra
berbahasa Jawa dan Sunda. Bahkan dalam majalah Horison (di mana
Jassin duduk sebagai anggota redaksi sejak mulai terbit sampai
sekarang), pernah dimuat sejumlah terjemahan cerita pendek dari
bahasa Jawa dan bahasa Sunda.

; Di sini tidaklah pada tempatnya untuk mempersoalkan mengapa
seorang sarjana seperti Jassin yang terkenal cermat dan teliti,
sampai luput dari melihat kenyataan bahwa sastra berbahasa Jawa
dan Sunda masih tetap berkembang: majalah-majalah dalam kedua
bahasa daerah itu masih tetap terbit dan…

Keywords: -

---

Foto Terkait