Tak Ada Pelacur Sejati
Edisi: 34/05 / Tanggal : 1975-10-25 / Halaman : 47 / Rubrik : ILS / Penulis :
RlBUAN wanita-wanita yang patah hati, yang patah hidup, atau
patah jalan, memasuki Jakarta dan menjadi pelacur. Di
Rawabangke, Prumpung, Galur, Kota Paris, Cemara Dingin, Blok P,
Taman Rasida, Kramat Tunggak, Gang Sadar, Cijantung, Kebon
Sayur, Pejompongan, Slipi, Bina Ria, Harapan Mulia, Bongkaran,
di beberapa jalur jalan seperti Gunung Sahari dan Senen Raya,
tercium jejak perzinaan. Ribuan lelaki mengalir setiap hari ke
seantero arah tak peduli siang atau malam untuk menyatukan surga
dan neraka. 13 buah bar memuntahkan segala macam lagu di
Cijantung, dengan 200 bidadari bayaran menaburkan bau parfum
lepas tengah hari sampai tengah malam. Dilanjutkan oleh kota
Paris sampai subuh, Sementara di Kramat Tunggak, di 8 RT dengan
24 buah kapling per RT, gedung-gedung baru segera akan mencapai
angka 200 buah. Padahal di kawasan rel yang terbentang bagai
sungai asmara di Bongkaran, hampir 500 wanita-wanita tegak di
langit terbuka untuk mengecerkan cinta sesaat sebelum lewat
pukul satu malam.
; Naluri Keibuan
; Walaupun Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat mengatakan bahwa para
pelacur di kawasannya telah susut--sebanyak 145 orang--dibanding
tahun lampau, keramaian tersebut sudah tentu tak mengendor.
Semenjak penyair WS Rendra mengumumkan sajaknya yang berjudul
"Bersatulah Para Pelacur di Ibu kota" yang menganjurkan agar
wanita-wanita…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…