Darah: Perang Tarif
Edisi: 35/05 / Tanggal : 1975-11-01 / Halaman : 18 / Rubrik : KSH / Penulis :
SEJAK keputusan bersama pemerintah DKI dan Komdak Metro Jaya
tentang wajib sumbang darah bagi tiap pemohon SIM (surat izin
mengemudi) ditambah lagi dengan anjuran Ali Sadikin sendiri
supaya tiap pegawai DKI, terutama yang naik pangkat,
menyumbangkan darah; fihak PMI yang dulu terus-menerus krisis,
sekarang boleh dibilang mulai banjir darah. Dalam catatan,
hingga April 1975 penyumbang daah berjumlah 2000 orang terdiri
dari 1000 donor sukarela dan seribu lagi onor pengganti.
Setelah keluarnya instruksi-instruksi tersebut pada bulan Juni,
statistik bulan Juli menunjukkan 3706, terdiri dari 3586 donor
sukarela dan selebihnya donor pengganti. Angka ini boleh
dikatakan terus bertahan untuk bulan-bulan berikutnya, kecuali
September yang agak menurun, karena bertepatan dengan bulan
Ramadhan.
; Keadaan kritis yang menimpa PMI Jakarta pada masa lalu dapat
dilihat pada angka kebutuhan tahun 1974 yang mencapai 40.000
botol sedangkan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…