Ketemu Pahlawan

Edisi: 37/05 / Tanggal : 1975-11-15 / Halaman : 45 / Rubrik : KL / Penulis : SUJOKO


TANGAL 10 Nopember, untuk sehari begitulah, kita diminta
ketemu pahlawan lain lagi. Bukan don kisot abadi yang
mondar-mandir di pusat kota sebagaimana yang tersurat dalam
Sepanjang Malioboro gubahan Franciscus Assisi Warsono itu.
Tapi pahlawan revolusi sebagaimana yang dihidangkan di atas
pentas dan di depan kamera. Atau dalam bentuk patung. Atau dalam
pidato.

; Perlu dicatat bahwa pahlawan di atas pentas itu juga disuruh
pidato, ya kepada orang tuanya, ya kepada kekasihnya, ya kepada
komandan Belanda yang menangkapnya. Orangnya gagah, suaranya
garang, mulutnya tajam, dan matanya seperti mata petir.
Segalanya padanya tegas. Orang drama yang tahu bilang, gaya dan
bicaranya "teatral", dan "melodramatik". Dan sekali lagi kita
ditipu oleh stereotip gersang semalam ini. Maksudnya baik,
kesannya membanggakan, tapi tetap saja tipuan. Sebab pahlawan
semacam itu dulu jarang kita jumpai. Lain kalau dia memang
disuruh pidato di depan mikropon, dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…