Suara Kontraktor: (biarpun Agar...

Edisi: 38/05 / Tanggal : 1975-11-22 / Halaman : 49 / Rubrik : EB / Penulis :


SAMA halnya dengan Menteri Sumarlin, para kontraktor umumnya
seakan sepakat melakukan "gerakan tutup mulut". Banyak di
antara mereka yang sudah dipanggil satu per satu, setelah
pertemuan besar dengan Menteri Sumarlin bulan September lalu.
Dan sampai minggu lalu kabarnya sudah 60 kontraktor lebih yang
memenuhi panggilan Menteri. Mereka dijanjikan akan dibayar
kontraknya, kalau saja mau menerima potongan harga kontrak.
Adapun potongan yang disodorkan Menteri macam-macam. Pukul
rata kabarnya jatuh di seputar 30%. Bagi yang setuju, mereka
tinggal menunggu pembayaran yang dilakukan liwat Bank Indonesia.
Tapi sampai berita ini turun akhir pekan lalu, konon banyak juga
yang harus bersabar antri menunggu bayaran. Agaknya soal uang
itu juga yang membuat pembayaran tidak selancar dikira orang.
Itu sebabnya para kontraktor lebih suka diam. Sebagai lazimnya
orang dagang, umumnya mereka enggan kalau dianggap bikin ribut.
Pokoknya yang terpenting, itu uang tagihan yang kena korting
cepat masuk.

; Berikut ini adalah hasil observasi dan omong-omong di
sana-sini oleh team wartawan TEMPO .

; Alkisah, dalam pertemuan besar dengan Menteri Sumarlin di bulan
September itu, ada seorang wakil kontraktor yang mengeluh. Tidak
begitu jelas siapa nama pengusaha dan perusahaan yang
diwakilinya. Yang penting biro bangunan itu kecipratan menggarap
sebuah proyek di pulau Batam. Bangunan yang mereka kerjakan di
sana sejak tahun lalu sudah selesai. Malah sudah diserah
terimakan kepada Pertamina. Maka diapun bertanya: "Bagaimana
menilai kembali bangunan yang sudah diserahkan itu, tapi
uangnya belum lagi dibayar oleh Pertamina?"

; Seorang rekannya yang juga menggarap proyek di Batam lebih
sedih lagi. Kontraktor tersebut telah melanjutkan pekerjaannya
di Batam, sekalipun uang muka yang mereka harapkan dari
Pertamina belum turun. Mudah dimengerti uang yang mereka
peroleh datang dari bank, yang hingga sekarang tentu memungut
bunga. Dia bertanya: "Apakah proyek yang belum selesai itu akan
kami teruskan atau sebaiknya distop dulu?" Tidak jelas
bagaimana jawaban Menteri. Tapi menurut kalangan kontraktor,
proyek yang setengah selesai itu akan diteliti dulu. Kemudian
akan ditentukan apakah proyek itu boleh diteruskan atau tidak.
Tapi yang agaknya pasti, pembayarannya akan ditawar lagi.

; "Dusun Minyak"

; Tampaknya situasi seperti tersebut di atas itulah yang umumnya
dihadapi para kontraktor agar ikut aktif membantu kesulitan
Pertamina. Sekalipun begitu, ada juga di antara mereka yang
merasa keberatan kalau uangnya dipotong. Seperti Universal
Housing Development yang dikenal membangun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…