Kerja Lembur Buat Pejambon

Edisi: 42/05 / Tanggal : 1975-12-20 / Halaman : 05 / Rubrik : NAS / Penulis :

DESEMBER ini agaknya merlpakan bulan yang paling sibuk untuk
Dubes JP. Jalink. Selain tentunya bersiap menyongsong hari Natal
dan Tahun Baru, dutabesar Kerajaan Belanda untuk Indonesia itu
tampak lebih sering datang ke Pejambon memenuhi panggilan Menlu
Adam Malik. Mudah dimengerti bahwa kesibukan tambahan san Dubes
itu disebabkan tindakan kawanan pemuda "RMS" yang menduduki
Konsulat Jenderal RI di Amsterdam dan menahan sejumlah sandera
bangsa Indonesia. Tidak berhenti di situ, Dubes Jalink juga
masih harus menerima protes dan melayani para demonstran di
Jakarta.

; Maka di Senin 8 Desember lalu, Dubes Jalink didatangi "tamu"
yang tidak lain adalah delegasi besar KNPI berjumlah sekitar 120
orang. Mereka menuntut agar pemerintah Belanda cepat bertindak
menyelesaikan penglepasan para sandera yang tak berdosa itu.
Bahkan dalam pernyataannya, delegasi besar KNPI yang dipimpin
Freddy Latumahina dan Aulia Rahman itu, mengancam akan menduduki
dan mengambil alih Kedubes di jalan Kebon Sirih 18 itu, kalau
soalnya sampai berlarut-larut. Malah kalau perlu mereka
beranggapan agar pemerintah RI mengambil sikap tegas untuk
memutuskan saja hubungan diplomatik antara kedua negeri.

; Untung setelah 7 wakil delegasi diterima di kamar kerja Dubes
persoalannya menjadi reda. Sekalipun ada teriakan-teriakan dari
para pemuda KNPI yang nampaknya merasa kurang puas, toh mereka
kemudian pulang dengan tertib. Namun belum sampai sejam setelah
usainya para demonstran itu, Dubes Jalink kedatangan tamu
serupa: sebuah delegasi mewakili 8 Dewan Mahasiswa (DM)
se-Jakarta. Sayangnya mereka tak dibolehkan masuk oleh para
petugas yang memagari pintu masuk dengan ketatnya. Alasannya?
Delegasi para DM itu…

Keywords: -

---

Foto Terkait