Mimpi Berdarah Yang Tak Kunjung ...

Edisi: 45/05 / Tanggal : 1976-01-10 / Halaman : 07 / Rubrik : NAS / Penulis :


APAKAH anda tidak sadar bhwa RMS itu hanya sebuah impian
belaka?". Pertanyaan ini dilontarkan Prof. Dr. A. Verkuyl,
pendeta yang pernah lama di Indonesia dan kini merupakan tokoh
yang pro-pemerintah Indonesia, dalam sebuah diskusi di televisi
Belanda awal tahun 1975. "Presiden RMS" ir. J. A. Manusama
kemudian menjawab: "Apakah saya tidak berhak bermimpi? Apakah
ada larangan untuk bermimpi?". Akhir 1975, Manusama telah
membawa "mimpi"nya ini keluar kamar tidurnya. Dengan adanya
pembajakan kereta api di Beilen, kota kecil di Wijster yang
mempunyai penduduk 6.000 orang dan terletak di propinsi Drente,
Belanda Utara. Dua hari kemudian, 4 Desember, gedung konsulat
Indonesia di Amsterdam juga dibajak oleh 7 orang pemuda yang
menamakan dirinya Pemuda Maluku Selatan Merdeka.

; Bagi negeri Belanda, soal pembajakan atau penyanderaan bukanlah
hal yang baru. Januari 1973, di Deil, 2 orang pemuda telah
merampok kantor pos tambahan di Den Bosch. Bersama itu pula
disandera keluarga Smith yang terdiri dari 3 orang. Penyanderaan
ini selesai dalam tempo 28 jam tanpa memberikan korban jiwa.
September 1974 di Den Haag, 3 orang Jepang telah menerobos di
kedutaan Perancis. Bersama duta besar Perancis, 11 orang
tertawan dalam gedung tersebut selama 97,5 jam. Permintan si
Jepang: agar kawan-kawannya yang ditahan pemerintah Perancis
dibebaskan. Peristiwa ini berakhir dengan bekal AS$ 300 ribu dan
sebuah Boeing-707 buat 3 Jepang tersebut. Korban jiwa tidak ada.
Oktober tahun yang sama, di penjara Seheveningen, 22 orang telah
jadi sandera oleh 2 orang pelaku peristiwa Deil. Tuntutan: agar
Jepang yang dipenjara (seorang tertangkap dengan adanya
peristiwa kedutaan Perancis) dibebaskan. Penyanderaan cuma
berlangsung 106 jam.

; Menganggur

; Tapi orang-orang 'RMS' ini telah mencapai rekor tertinggi.
Penyanderan di kereta api di Beilen baru selesai setelah
merampas waktu selama 288 jam. 29 penumpang jadi sandera dan
jatuh 3 korban jiwa: masinis Braams, 30 tahun karena melawan,
seorang tentara beruniform, Bulter, 22 tahun, karena pemerintah
Belanda tidak memenuhi permintaan mereka (sebuah bis) pada jam
yang mereka tentukan. Pada hari ketiga, Bierling, 31 tahun,
telah ditembak dengan sengaja dan tubuhnya dilempar keluar k.a.
menemani 2 tubuh yang terdahulu. Para pelaku dari pembajakan
k.a. ini adalah Kobus Tuny, 25 tahun, bekas pelajar STT (Hogere
Technische School) dan dalam masa menganggur. Paul Saimima, 25
tahun, menganggur dan pernah bekerja di bank. Corneis Hetharia,
23 tahun, tukang bikin mebel, juga sedang menganggur. Eliza
Hetharia, 24 tahun, STM, masih sekolah. Albert Sahetapy, 22
tahun, nganggur dan pernah jadi montir elektro, dn Joop
Metekohy, 20 tahun -- tahun kedua pada Akademi Paedagogi di
Assen. Paul Saimima, karena naas, peluru pistolnya justru
menyerempet matanya sebelah kanan. Lewat Palang Merah dia
diangkut ke rumah sakit dan dari mulutnyalah keluar siapa-siapa
keenam kawannya. Selama 12 hari kota kecil Beilen jadi sebutan.
Ratusan wartawan telah mendatangi desa kecil yang letaknya 173
km dari Amsterdam ini. Bagaikan perang, ratusan polisi telah
bersiap siaga. Ditambah lagi dengan 45 buah tank, 600 kavaleri
dari Divisi 43, 4 helikopter Aluette dan 20 ambulans. Kerugian
pemerintah ditaksir untuk peristiwa Beilen saja 26 juta gulden
(1 gulden - Rp 150). Belum diketahui berapa banyak ongkos yang
telah dikeluarkan dengan didudukinya konsulat RI di Amsterdam.

; Dari ini bukanlah kejadian yang pertama lagi orang-orang Maluku
Selatan yang bermukim di negeri Belanda. Dari semua minoritas
yang menetap di Belanda, orang-orang bekas KNIL ini adalah
yang paling sering berdemonstrasi dan mengadakan kerusuhan.
Tahun 1966 sebagai protes telah ditembak matinya Soumokil,
mereka mencoba membakar KBRI di Den Haag. Akhir Agustus 1970, 30
orang Maluku telah menggerebeg rumah Duta Besar (waktu itu
Taswin Natadiningrat) di Wassenaar. Seorang polisi meninggal.
April 1974, gedung Garuda di Amsterdam dibakar. Desember tahun
yang sama timbul perkelahian antara orang Maluku Selatan pro RI
dan RMS. Kejadian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?