Akhirnya Chou (1898-1976) Ketemu...

Edisi: 46/05 / Tanggal : 1976-01-17 / Halaman : 08 / Rubrik : LN / Penulis :

"Kenapa Jamal Abul Nasset mati?"

; ITULAH pertanyaan Chou En-lai, tiga bulan setelah Nasser
meninggal karena sakit. Ketika rombongan orang Mesir yang waktu
itu menghadapnya di Peking menjawab bahwa itu kehendak Tuhan,
Chou mengatakan: "Janganlah kita menyalahkan Tuhan karena
perbuatan kita. Mesti ada sebabnya. Nasser masih muda, 52 tahun
itu muda. Saya 72 dan masih aktif dan seperti yang anda lihat;
masih sehat . . .".

; Hampir persis lima tahun setelah ia mengucapkan itu, Chou
meninggal. Tanggalnya Januari, jam 9.57 pagi. Atas nama Komite
Sentral Partai Komunis Tiongkok, Dewan Negara dan Panitia dalam
Majelis Nasional, kantor berita resmi mengumumkan berita
tersebut. Tak ada yang menyalahkan Tuhan kali ini. Chou sudah
diketahui penderita kanker sejak tiga tahun yang lalu. Hampir
setahun lebih ia tak bisa meninggalkan rumah sakit -- hingga ada
dugaan bahwa ia sebenarnya sedang dalam "tahanan". Ketika
Presiden Ford mengunjungi RRT Desember yang lalu, Chou tidak
dapat menemuinya. Maka waktu berita kematiannya diumumkan,
rakyat RRT tak nampak kaget. Bendera setengah tiang dipasang,
koran-koran memuat potretnya, kenangan kepadanya dicetak di
halaman depan yang dilingkari garis hitam tebal. Tapi kantor,
pabrik, toko tidak tutup. Tentara penjaga tak ditambah di rumah
kediamannya, di mana tinggal isterinya, Teng Ying Ch'ao, dulu
teman sekuliah dan kemudian teman hidup dan seperjuangan.

; Nyonya Chou, pemerintah dah…

Keywords: -

---

Foto Terkait