Affandi, Setelah Basuki Abdulah
Edisi: 51/05 / Tanggal : 1976-02-21 / Halaman : 26 / Rubrik : SN / Penulis :
SEORANG pengunjung pameran lukisan Affandi (Balai Budaya, 3
- 9 Pebruari 1976) menyatakan keheranannya. Kok bisa-bisanya
seorang pelukis kawakan berpameran di Balai Budaya dengan
begitu sederhana, sementara belum selang lama di Hotel Borobudur
sudah dilangsungkan pameran Basuki Abdullah dengan biaya
masuk.
; Barangkali suatu saat kehidupan pribadi seorang seniman jauh
lebih diperhatikan daripada apa yang tertinggal dalam kanvas itu
sendiri. Toh tidak seperti dahulu lagi, kini orang tak mengusut
dari lukisan-lukisan itu mana mata mana jari mana orang mana
babi, mana plototan langung dari tube dan mana yang ditorehkan
oleh jari. Kini penonton hanya membaca saja judul lukisan, lalu
berusaha mencocokkannya dengan kanvas dan membandingkannya
dengan penerimaan-penerimaannya sendiri, seandainya judul
tersebut tak ada. Rupanya setelah perjalanan yang panjang,
perdamaian telah terjadi antara pelukis tua ini dengan
masyarakatnya. Terlepas dari tinggi rendah mutu lukisan, yang
penting sekali bahasa kanvas pelukis ini mulai menyusun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.