Teng, Kucing Hitam Atau Kucing Putih ; Pergolakan Di Peking

Edisi: 01/06 / Tanggal : 1976-03-06 / Halaman : 05 / Rubrik : LN / Penulis :

"Stabilitas dan persatuan tak berarti pembungkaman
perjuangan klas" kata Mao Tse-tung 24 Pebruari 1976, menurut
Harian Rakyat, 28 Pebruari 1976.

; DENGAN jet milik Cina yang menjemputnya di California,bekas
Presiden Nixon tiba di Peking tanggal 21 Pebruari yang lalu. Di
Amerika Serikat, kunjungan itu dinilai oleh sementara pengamat
politik sebagai gangguan terhadap kampanye kepresidenan Gerald
Ford. Tapi bagi pengamat Cina, kunjungan itu justru penting
sebagai alat penduga terhadap pergolakan di Peking akhir-akhir
ini. Dan Nixon dijemput di tangga pesawat oleh pejabat Perdana
Menteri Hua Kuo feng Ternyata Teng Hsio-ping tidak muncul bahkan
dalam semua acara Nixon.

; Maka bersamaan dengan berita-berita kunjungan Nixon -- untuk
memperingati kunjungannya 4 tahun silam -- dari Cina mengalir
pula berita mengenai poster dinding yang menyerang "pembesar
par- tai yang mengambil jalan kapitalis". Dari hari pertama
pergolakan politik di Peking itu (TEMPO, 21 Pebruari) adalah
Teng Hsio-ping yang jelas jadi sasarannya. Sudah tentu kejadian
menarik itu tidak mudah dipisahkan dengan tidak terpilihnya Teng
sebagai calon pengganti almarhum Chou En-lai. Padahal Hua
Kuo-feng yang kurang ternama tiba-tiba mendapatkan kedudukan
amat penting.

; Poster dinding menyerang Teng tanpa menyebutkan nama secara
langsung mula-mula muncul di Universitas Peking. Di sana,
seperti juga ketika Revolusi Kebudayaan 10 tahun silam, Teng
disebut sebagai Kruschef kedua. Di Universitas Tsinghua, Teng
secara terperinci dikecam lantaran garis politiknya yang amat
berbau kapitalis. Di aas ideologi, Teng memang dianggap
mementingkan hal yang praktis, misalnya teknologi yang harus
dimiliki Cina jika ingin bersaing dengan dunia luar. Bersama
dengan teknologi itu, manusia yang menanganinya juga harus
trampil dan gesit, untuk itulah maka Teng memperkenalkan sistim
"perangsang materiil". Teng rupanya menganggap manusia perlu
balas jasa upah, bukan cuma semangat mengabdi. Hal yang terakhir
ini amat mengingatkan kaum radikal RRT…

Keywords: -

---

Foto Terkait